PERBANDINGAN KEDALAMAN DAN MATERIAL PERANGKAP POST LARVA LOBSTER DI TELUK AWANG, LOMBOK
DOI:
https://doi.org/10.24319/jtpk.14.191-201Kata Kunci:
bahan perangkap, kedalaman, post larva lobsterAbstrak
Kegiatan pembesaran post larva lobster masih bergantung pada benih dari alam, sedangkan post larva yang tertangkap sedikit dan ukurannya tidak seragam. Oleh karena itu dibutuhkan alat tangkap yang efektif dan efisien. Keefektifan alat tangkap dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya kedalaman pengoperasianya dan bahan pembentuk. Bahan pembentuk yang digunakan yaitu kantong semen dan kantong pakan udang. Pada kedalaman pengoperasianya dengan kedalaman 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan 14 m. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan bahan perangkap yang efektif untuk menangkap post larva lobster dan mengidentifikasi kedalaman peletakan perangkap yang sesuai dengan swimming layer post larva lobster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perbandingan kedalaman perangkap pada kedalaman 14 m memberikan hasil tangkapan tertinggi yaitu 47 ekor dan terendah pada kedalaman 2 dan 4 m dengan hasil tangkapan 3 ekor, sedangkan pada perbandingan bahan pembentuk hasil tanggkapan tertinggi pada bahan kantong semen yaitu 191 ekor, sedangkan pada kantong pakan udang yaitu 188 ekor. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kedalaman 14 m dan bahan kantong semen memberikan hasil tangkapan tertinggi.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal ini setuju dengan persyaratan berikut:
a. Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak jurnal publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. yang memungkinkan orang lain membagikan karya tersebut dengan pengakuan dari karya penulis dan publikasi awal dalam jurnal ini.
b. Penulis dapat memasukkan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal tersebut (misalnya, kirimkan ke repositori institusional atau publikasikan dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di jurnal ini
c. Penulis diijinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya di gudang institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyampaian, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan sebelumnya dan yang lebih lama.















