Sintesis Antihelmintik Nanoherbal Daun Pepaya dan Kemangi dengan Teknik Ultrasonikasi serta Efikasinya Secara In Vivo

The Efficacy of Papaya Leaves and Basil Leaves Synthesis as Nano Herbal Anthelmintic using Ultrasonication In Vivo Test

  • Nurfara Islami Program Studi Sarjana, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University
  • Ridi Arif Divisi Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University
  • Reza Mahdiah Reflianti Program Studi Sarjana, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University
  • Tasya Anum Program Studi Sarjana, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University
Keywords: antihelmintik, Haemonchus contortus, in vivo, nano herbal

Abstract

Infeksi cacing parasit Haemonchus contortus atau haemonchosis yang sering menyerang ruminansia kecil seperti domba dan kambing merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi peternak. Minimnya pengetahuan mengenai penyakit ini serta pengulangan penggunaan antibiotik yang tidak memiliki banyak variasi menyebabkan kerugian ekonomi yang disertai dengan kejadian resistensi antihelmintik. Herbal seperti daun papaya dan kemangi dikenal memiliki zat aktif sebagai antihelmintik serta berpotensi digunakan sebagai alternatif untuk mengurangi penggunaan antihelmintik sintetik. Modifikasi sediaan herbal melalui penerapan teknologi nano diharapkan mampu meningkatkan efikasi kedua herbal tersebut sebagai antihelmintik. Pada penelitian ini, pembuatan nano herbal dilakukan dengan membuat maserasi ekstrak daun papaya dan daun kemangi. Selanjutnya, ekstraksi tersebut kemudian dilanjutkan dengan proses homogenisasi emulsi dan ultrasonikasi. Hasil dari ultrasonikasi kemudian diuji menggunakan Particle Size Analyzer (PSA) untuk mengetahui distribusi ukuran partikel. Nilai rataan ukuran kedua sampel tersebut sebesar 921.35 nm. Pada pengujian secara in vivo, pemberian dosis tunggal nanoherbal memberikan hasil kecenderungan penurunan jumlah telur cacing pada kelompok herbal dengan dosis 350 mg/kgBB di hari ke-3 dan hari ke-7 post treatment. Nano herbal kombinasi daun papaya dan daun kemangi dapat berperan sebagai antihelmintik potensial untuk mengatasi haemonchosis pada ruminansia kecil.

References

[1] Ahmad RZ, Tiffarent R. 2020. Aspek patologi haemonchosis pada kambing dan domba. Wartazoa. 30(2):91–102.
[2] Besier RB, Kahn LP, Sargison ND, Van Wyk JA. 2016. The pathophysiology, ecology and epidemiology of Haemonchus contortus infection in small ruminants. Advances in parasitology. 93:95-143.
[3] Mahatriny NN, Payani NPS, Oka IBM , Astuti KW. 2014. Skrining fitokimia ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) yang diperoleh dari daerah Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. J. Farm. Udayana. 3(1):813
[4] Dewandari KT, Yuliani S, Yasni. 2013. Ekstraksi dan karakterisasi nanopartikel ekstrak sirih merah (Piper crocatum). Jurnal Pascapanen. 58–65.
[5] Patil RY, Patil SA, Chivate ND, Patil YN. 2018. Herbal drug nanoparticles: advancements in herbal treatment. Res. J. Pharm. Technol. 11(1): 91-15.
[6] Mujib MA. 2011. Pencirian nanopartikel kurkuminoid tersalut lemak padat [tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
[7] Roepstorff, A. and Nansen, P., 1998. Epidemiology, diagnosis and control of helminth parasites of swine (Vol. 3). Rome: Fao.
[8] Zingare, S., Pajai, K., Waghamare, S., Siddiqu, MFMF., Kuralkar, S., hajare, S., Wakhade, V., 2018. Anthelmintic evaluation of Carica papaya against gastrointestinal helminths of goats. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 7(6):1746-1748.
[9] Kanojiya D, Shanker D, Sudan V, Jaiswal AK, Parashar R. 2015. Assesment of in vitro and in vivo anthelmintic potential of extracts of Allium sativum bulb against naturally occuring ovine gastrointestinal nematodiosis. Veterinary Quarterly. 35(4): 200-206.
[10] Musthaba SM, Baboota S, Ahmed S, Ahuja A, Ali J. 2009. Status of novel drug delivery technology for phytotherapeutics. Expert Opinion on Drug Delivery. 6(6):625-637.
[11] Senduk, T.W., Montolalu, L.A., Dotulong, V., 2020. Rendemen ekstrak air rebusan daun tua mangrove sonneratia alba. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, 11(1): 9–15.
[12] Yang H, Wang C, Su Z., 2008. Growth mechanism of synthetic imogolite nanotubes. Chemistry of Materials. 20(13):4484-4488.
[13] Chaturvedi M, Kumar M, Sinhal A, Saifi A. 2011. Recent development in novel drug delivery systems of herbal drugs. International Journal of Green Pharmacy (IJGP). 5(2): 87-94.
[14] Kulkarni GT. 2011. Herbal drug delivery systems: an emerging area in herbal drug research. Journal of Chronotherapy and Drug Delivery. 2(3):113-119.
[15] Dash KM, Hall E, Barger IA. 1988. The role of arithmetic and geometric mean worm egg counts in faecal egg count reduction tests and in monitoring strategic drenching programs in sheep. Australian Veterinary Journal. 65(2):66-68.
Published
2024-09-30
How to Cite
IslamiN., ArifR., RefliantiR. M., & AnumT. (2024). Sintesis Antihelmintik Nanoherbal Daun Pepaya dan Kemangi dengan Teknik Ultrasonikasi serta Efikasinya Secara In Vivo: The Efficacy of Papaya Leaves and Basil Leaves Synthesis as Nano Herbal Anthelmintic using Ultrasonication In Vivo Test. Jurnal Veteriner Dan Biomedis, 2(2), 68-73. https://doi.org/10.29244/jvetbiomed.2.2.68-73.
Section
PENELITIAN/ RESEARCH