Efektivitas Minyak Kemiri (Aleurites moluccana L.) sebagai Penumbuh Rambut pada Tikus (Rattus norvegicus)

  • Nabila Martha Ludi Miftahurahma SKHB IPB
  • Andriyanto SKHB IPB
  • Wasmen Manalu SKHB IPB
  • Abdul Zahid Ilyas SKHB IPB
Keywords: kebotakan, minyak kemiri, penumbuh rambut, produk herbal, rambut

Abstract

Rambut memiliki fungsi proteksi dan fungsi estetika sebagai penunjang penampilan. Rambut rontok merupakan masalah yang banyak dijumpai dan mengakibatkan kebotakan. Kebotakan dapat dicegah dengan produk sintetis maupun herbal, namun produk sintetis dapat menimbulkan efek samping. Minyak kemiri mampu menjadi alternatif pengobatan karena terbuat dari bahan alam dan aman digunakan. Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas minyak kemiri sebagai penumbuh rambut. Kelompok perlakuan terdiri atas kelompok kontrol tanpa pengolesan (A), kelompok dengan pengolesan sekali sehari (B), kelompok dengan pengolesan dua kali sehari (C), dan kelompok dengan pengolesan tiga kali sehari (D). Panjang rambut diukur dan uji iritasi dilakukan pada hari ke-6, 9, 12, dan 15 setiap hari secara topikal pada bagian punggung tikus yang telah dicukur. Hasil penelitian menujukkan bahwa minyak kemiri memiliki efektivitas sebagai penumbuh rambut. Uji efektivitas minyak kemiri sebagai penumbuh rambut secara statistik memperlihatkan pertumbuhan rambut yang lebih cepat dibandingkan kontrol pada frekuensi pengolesan tiga kali sehari dan tidak berbeda nyata  dibandingkan dengan pengolesan satu kali dan dua kali sehari. Uji iritasi menunjukkan tidak terdapat iritasi pada punggung tikus.

References

[1] Hasanah, A., Barkah, D.C., Aisya, D. & Yuniarsih, N. (2022). Aktivitas anti alopecia sediaan hairtonic dari berbagai tanaman. JHS, 3(6),782–792.
[2] Houschyar, K.S., Borrelli, M.R., Tapking, C., Popp, D., Puladi, B., Ooms, M., Chelliah, M.P., Rein, S., Pförringer, D., Thor, D., et al. (2020). Molecular Mechanisms of Hair Growth and Regeneration: Current Understanding and Novel Paradigms. Dermatology, 236(4),271–280.
[3] Sari, D.K. & Wibowo, A. (2016). Perawatan herbal pada rambut rontok. MAJORITY, 5(5),129–134.
[4] Shoviantari, F., Liziar, M., Bahing, A. & Agustina, L. (2019). Uji aktivitas tonik rambut nanoemulsi minyak kemiri (Aleurites moluccana L). Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 6(2),69–73.
[5] Skulj, A.Z., Poljšak, N., Glavač, N.K. & Kreft, S. (2020). Herbal preparations for the treatment of hair loss. Archives of Dermatological Research, 312(6),395-406.
[6] Arlene, A. (2013). Ekstraksi kemiri dengan metode soxhlet dan karakterisasi minyak kemiri. Jurnal Teknik Kimia USU, 2(2),6–10.
[7] Sulhatun, Juliati, E., Sylvia, N., Jalaluddin. & Bahri, S. (2022). Formulasi pembuatan shampoo dengan bahan baku minyak kemiri (Aleurites moluccana) untuk kesehatan rambut. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 11(1),32–42.
[8] Mardiani, N. & Oktaviani, P.O.P. (2020). Pengaruh linoleat pada minyak kemiri bagi pertumbuhan rambut batita di BPM Entin Suryatini Indihiang Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan Pertiw, 2(1),134–139.
[9] Esse, I., Riwayani, R. & Rosmiaty. (2021). Hair balm minyak kemiri dalam mengurangi rambut rontok. Journal HomeEc, 16(1),10–15
[10] [OECD] The Organization for Economic Co-Operation and Development. (2001). OECD Guideline for Testing of Chemicals: Acute Oral Toxicity-Acute Toxic Class Method. [Internet]. [diunduh 26 Januari 2022]. Tersedia pada https://ntp.niehs.nih.gov/iccvam/suppdocs/feddocs/oecd/oecd_gl423.pdf
[11] Musdalipah, M. & Karmilah, K. 2018. Efektivitas ekstrak daun cabai rawit (Capsicum frutescents L.) sebagai penumbuh rambut terhadap hewan uji kelinci (Oryctolagus cuniculus). RIK, 7(1),83–88.
[12] Wijaya, H.M. & Nisyak, M. (2020). Efektivitas ekstrak daun parijoto (Medinilla speciosa Blume) sebagai penumbuh rambut pada hewan uji kelinci jantan. JFSI, 3(2),22–27.
[13] Alfionita, V. & Jusnita, N. (2018). Physical test of stability of gel formulations hair of ethanol. INRPJ, 3(1),106–113.
[14] Jellinek, J.J. (1970). Formulation and Function of Cosmetics. New York: Wiley-Interscience
[15] Sayuti, K. & Yenrina, R. (2015). Antioksidan Alami dan Sintetik. Padang: Andalas Univesity Pr.
[16] Diana, W. (2014). Penggunaan ekstrak buah alpukat dan madu sebagai bahan aktif hair tonic untuk rambut rontok. e-Journal, 3(1),226–235.
[17] Bakar, N.Z.A., Othman, H., Rajab, N.F., Budin, S.B., Shamsuddin, A.F. & Nor, N.A.M. (2019). Primary skin irritation and dermal sensitization assay: In vivo evaluation of the essential oil from Piper sarmentosum Roxb. Pharmacognosy Magazine, 15(64),352.
[18] Yuda, P.E.S.K., Santoso, P., Cahyaningsih, E. & Siantari, G.A.I. 2023. Uji iritasi dan aktivitas penumbuh rambut hair tonic dari tanaman usada bali pada mencit. JINTO, 9(1),29–35.
[19] Prabowo, W.C. (2020). Antibacterial activity of scopoletin from stem bark of Aleurites moluccana against Salmonella typhi. JTPC, 5(1),29–32.
[20] Nokhala, A. & Siddiqui, M.J. 2020. Phytochemicals and biological activity of tetracera scandens Linn. merr. (dilleniaceae): a short review. J Pharm Bioallied Sci, 22(3),217–222.
Published
2023-10-06
How to Cite
MiftahurahmaN. M. L., Andriyanto, ManaluW., & IlyasA. Z. (2023). Efektivitas Minyak Kemiri (Aleurites moluccana L.) sebagai Penumbuh Rambut pada Tikus (Rattus norvegicus). Jurnal Veteriner Dan Biomedis, 1(2), 65-71. https://doi.org/10.29244/jvetbiomed.1.2.65-71.
Section
PENELITIAN/ RESEARCH