Pemanfaatan Jamu Sambiloto, Temulawak, Madu, dan Jahe terhadap Performa Ayam Broiler
Abstract
Sediaan herbal sebagai aditif pakan telah memberikan keuntungan dalam peternakan dengan merangsang pertumbuhan, meningkatkan efisiensi pakan dan efek imunomodulator, sehingga menghasilkan angka kematian, morbiditas dan keseluruhan performa yang lebih baik pada unggas. Tujuan dari penelitian ini yaitu menguji pengaruh pemberian jamu berbahan baku sambiloto, temulawak, madu, dan jahe terhadap performa ayam broiler. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri atas empat perlakuan dan tujuh ulangan. Perlakuan pertama merupakan kontrol, ayam broiler yang tidak diberi jamu. Tiga perlakuan selanjutnya, ayam yang diberi tambahan jamu konsentrasi bertingkat 5%, 10%, dan 15%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian jamu meningkatkan performa ayam broiler secara nyata (P<0,05) dan peningkatan terbaik berada pada kelompok konsentrasi 5% dan 10%. Meliputi peningkatan konsumsi pakan dan air minum, pertambahan bobot badan, bobot hidup, bobot karkas dan konversi pakan tanpa disertai peningkatan bobot jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan limpa. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian jamu kombinasi sambiloto, temulawak, madu, dan jahe dapat meningkatkan performa ayam broiler.
References
[2] Makkar, H.P.S., & Ankers, P. (2014). Towards sustainable animal diets: a survey-based study. Anim. Feed schi. Tech., 198(1), 309– 322.
[3] [Kementan] Kementrian Pertanian. (2017). Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14/permentan/pk.350/5/2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan. Jakarta (ID): Kementrian Pertanian
[4] Pratikno, H. (2010). Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestica Vahl) Terhadap Bobot Badan Ayam Broiler (Gallus Sp). Buletin Anatomi Fisiologi, 17(2), 39–46.
[5] Ali, A., Rane, A.S., Haq, Z., Khan, N., Bala, S., Gupta, M., & Wani, J.M. (2017). Comparative effect of polyherbal agents and organic acid to substitute antibiotic growth promoters in broilers for combating drugs resistance. JEE, 35(1A), 372–376.
[6] Zainuddin, D.E. (2006). Tanaman Obat Meningkatkan Efisiensi Pakan Dan Kesehatan Ternak Unggas. Bogor (ID): Balai Penelitian Ternak.
[7] Mayani, L., Yuwono, S.S., & Ningtyas, D.W. (2014). Pengaruh pengecilan ukuran jahe dan rasio air terhadap sifat fisik kimia dan organoleptik pada pembuatan sari jahe (Zingiber officinale). JPA, 2(4), 148–158.
[8] Alamsyah, R. (2005). Pengolahan Pakan Ayam dan Ikan Secara. Modern. Jakarta (ID): Penebar Swadaya
[9] Elmakki, A.M., AbdelAtti, K.A., Dousa, B.M., Elagib, H.A., Malik, H.E., & Elamin, K.M. (2013). Effects of dietary ground ginger (Zingiber officinale) root additive on broiler performance. GJASR, 1(1),76–83.
[10] Setyanto, A., Atmomarsono, U., & Muryani, R. (2012). Pengaruh penggunaan tepung jahe emprit (Zingiber officinale var Amarum) dalam ransum terhadap laju pakan dan kecernaan pakan ayam kampung umur 12 minggu. J. Anim. Agric., 1(1), 711–720.
[11] Wiyono, R. (2011). Studi pembuatan serbuk effervescent temulawak (curcuma xanthorrhiza roxb) kajian suhu pengering, konsentrasi dekstrin, konsentrasi asam sitrat dan na-bikarbonat. Teknologi Pangan, 1(1), 56–85.
[12] Lesson, S., & Summers, J.D. (2000). Broiler Breeder Production. San Juan (US): University Books.
[13] Anggitasari, S., Sjofjan, O., & Djunaidi, I.H. (2016). Pengaruh beberapa jenis pakan komersial terhadap kinerja produksi kuantitatif dan kualitatif ayam pedaging. Buletin Peternakan, 40(3), 187.
[14] Sembiring, B.B., & Ginting, E.I. (2006). Pengaruh kehalusan bahan dan lama ekstraksi terhadap mutu ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb). Bul. Littro., 17(2), 53–58.
[15] Tagoe, D.N.A., Nyarko, H.D., & Akpaka, R. (2011). A comparison of the antifungal properties of onion (Allium cepa), ginger (Zingiber officinale) and garlic (Allium sativum) against Aspergillus flavus, Aspergillus niger and Cladosporium herbarum. Res. J. Med. Plant., 5(3), 281– 287.
[16] Ibrahim, A.M, Yunianta, Y., & Sriherfyna, F.H. (2015). Pengaruh suhu dan lama waktu ekstraksi terhadap sifat kimia dan fisik pada pembuatan minuman sari jahe merah (zingiber officinale var. rubrum) dengan kombinasi penambahan madu sebagai pemanis. JPA, 3(2), 530–541.
[17] El-Baroty, G.S., El-Baky, H.A., Farag, R.S., & Saleh, M.A. (2010). Characterization of antioxidant and antimicrobial compounds of cinnamon and ginger essential oils. AJBR, 4(6), 167–174.
[18] Lado, F.U., Kale, P.R., & Sabtu, B. (2017). Efek penggunaan madu terhadap ph, tpc, bakteri Escherichia coli dan salmonella daging broiler asap. JNP, 4(1), 25– 31.
[19] Nadhilla, N.F., (2014). The Activity of antibacterial agent of honey against Staphylococcus aureus. Jurnal Majority, 3(7), 94–101.
[20] Richard, E.J., Murugan, S., Bethapudi, B., Illuri, R., Mundkinajeddu, D., & Velusami, C.C. (2017). Is Andrographis paniculata extract and andrographolide anaphylactic? Toxicol. Rep., 4(1), 431–437.
[21] Azimah, D., Yuswanto, Y., & Wahyono, W. (2016). Immunomodulator effect of combination of Andrographis paniculata (burm. f.) nees herb and ginger rhizome (Curcuma xanthorrhiza roxb.) ethanolic extract on cell proliferation of balb/c mice lymphocytes in vitro. Trad. Med. J., 21(3):157– 168.
[22] Santoso, U. (2007). Pengaruh penambahan ekstrak daun katuk terhadap kualitas telur dan berat organ dalam. J. Sain. Petern. Indonesia, 2(1), 5– 10.
[23] Sutrisna, R. (2012). Pengaruh beberapa tingkat serat kasar dalam ransum terhadap pekembangan organ dalam itik jantan. JPPT, 12(1), 1–5.
Copyright (c) 2023 Aulia Andi Mustika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.