Pengaruh Penambahan MOL Bonggol Pisang Terhadap Kualitas Fisik dan Nutrisi Kulit Buah Kopi Sebagai Pakan Ternak

The Effect of Adding Banana Weevil Local Microorganism Activator (MOL) on The Physical and Nutritional Quality of Silage Coffee Husk as Animal Feed

  • A L Alwi Politeknik Negeri Jember
  • C Vergianti
  • R N Kusumaningtyas Politeknik Negeri Jember
  • S A Nugroho Politeknik Negeri Jember
  • A N Respati Politeknik Negeri Jember
Keywords: Banana weevil, Coffee husk, Fermentation, Physical quality, Silage

Abstract

Coffee husk waste can be used as animal feed, preventing environmental pollution, with 30.15% crude fiber and 6.77% protein. This study evaluates the impact of adding banana stem local microorganism activator (MOL) on coffee husk's physical quality and nutritional content for animal feed. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with five banana stem MOL addition treatments. The treatments included: Ax (control, 0 ml), Bx (35 ml), Cx (40 ml), Dx (45 ml), and Ex (50 ml), each replicated three times. Parameters observed included physical quality (color, aroma, texture, and mold), crude fiber, crude protein, water content, and pH. Data were analyzed using the Kruskal-Wallis test for physical quality, and nutrient content data were analyzed using ANOVA, with further testing using the Tukey test at a 5% level for significant differences in treatment. The analysis showed that the Cx (40 ml) treatment had the best color with a value of 2.6, while the Ex (40 ml) treatment had a firm texture of 2.7. Both Dx (45 ml) and Ex (50 ml) treatments had a fresh sour aroma at a value of 2.73, and the Bx (35 ml) treatment showed no mold (2.53). The Cx (40 ml) treatment had the highest water content at 11.8%. All treatments had pH values around 4.2 to 4.5. The Ex (50 ml) treatment had the highest crude protein content at 1.51%. It can be concluded that adding banana stem MOL improves the physical quality and nutrient content of coffee skin silage when used at 50 ml.

Key words:        banana weevil, coffee husk, fermentation, physical quality, silage

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alfatah MTZ, Samadi & Wajizah S. 2023. Evaluasi kualitas fisik dan produksi asam lakat silase rumput odot yang diinokulasi dengan Lactobacillus plantarum dan Kluyveromyces lactis sebagai pakan ternak. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 8: 372–383.

Bira GF, Tahuk PK, Kia KW & Nitsae SKHF. 2020. Karakteristik silase semak bunga putih (Chromolaena odorata) dengan penambahan jenis karbohidrat terlarut yang berbeda. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 15(4): 367–374.

Christi RF, Rochana A & Hernaman I. 2018. Kualitas fisik dan palatabilitas konsentrat fermentasi dalam ransum kambing perah peranakan ettawa. Jurnal Ilmu Ternak 18(2) :121–125. https://doi.org/10.24198/jit.v18i2.19461

Fathurrohman F, Budiman A & Dhalika T. 2015. Pengaruh tingkat penambahan molases pada pembuatan silase kulit umbi singkong (Mannihot esculenta) terhadap kandungan bahan kering, bahan organik, dan HCN. Student E-Journal 4(1): 1–8.

Garis P, Romalasari A & Purwasih R. 2019. Pemanfaatan limbah kulit kopi cascara menjadi teh celup. Proceeding 10th Industrial Research Workshop and and National Seminar Politeknik Negeri Bandung 10 (1): 279–285.

Hidayah N, Retno IP & Baginda IMT. 2017. Kualitas fisik organoleptic limbah tauge kacang hijau yang difermentasi menggunakan Trichoderma Harzianum dengan aras starter dan lama pemeraman yang berbeda. Buletin Sintesis 1: 279–285.

Jaelani A, Widaningsih N & Mindarto E. 2015. Pengaruh lama penyimpanan hasil fermentasi pelepah sawit oleh Trichoderma sp terhadap derajat keasaman (pH), kandungan protein kasar dan serat kasar. ZIRAA’AH, 40(3): 232–241.

Karyono T & Laksono J. 2019. Kualitas fisik kompos feses sapi potong dan kulit kopi dengan penambahan aktivator mol bongkol pisang dan EM4. Jurnal Peternakan Indonesia, 21(2): 154–162. https://doi.org/10.25077/jpi.21.2.154-162.2019

Karyono T, Maksudi & Yatno. 2017. Penambahan aktivator mol bonggol pisang dan EM 4 dalam campuran feses sapi potong dan kulit kopi terhadap kualitas kompos dan hasil panen pertama rumput setaria (Setaria splendida Stapf ). Jurnal Sain Peternakan Indonesia 12(1): 102–111.

Karyono T & Novita R. 2021. Fermentasi limbah kulit kopi (Coffea Sp ) dengan Mol bonggol pisang air kelapa sebagai pakan ternak ruminansia. Jurnal Peternakan Indonesia, 23(3): 276–283. https://doi.org/10.25077/jpi.23.3.276-283.2021

Kuncoro DC, Muhtarudin & Fathul F. 2015. Pengaruh penambahan berbagai starter pada silase ransum berbasis limbah pertanian terhadap protein kasar, bahan kering, bahan organik dan kadar abu. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(4): 234–238.

Kurniawan D, Erwanto & Fathul F. 2015. Pengaruh penambahan berbagai starter pada pembuatan silase terhadap kualitas fisik dan pH silase ransum berbasis limbah pertanian. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(4): 234-238

Kusuma AP, Chuzaemi S & Mashudi. 2019. Pengaruh lama waktu fermentasi limbah buah nanas kandungan nutrien menggunakan Aspergillus niger. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis. 2(1): 1–9.

Laksono J & Ibrahim W. 2020. Pengaruh metode pengolahan dan waktu pemeraman terhadap kualitas nutrisi pelepah sawit sebagai bahan pakan ternak kerbau rawa (Buffelus asiaticus). Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 8(21):27–32.

Lamusu D. (2007). Uji Organoleptik Jalangkote Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) Sebagai Upaya Diversifikasi Pangan. Jurnal Pengolahan Pangan, 3(1), 9–15.

Mugiawati RE, Suwarno & Hidayat N. 2013. Kadar air dan pH silase rumput gajah pada hari ke - 21 dengan penambahan jenis additive dan bakteri asam laktat. Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1): 201–207.

Patimah T, Intansari K, Meisani N, Irawan R, Ilmu D, Pakan T, Peternakan F & Bogor IP. 2020. Kualitas silase dengan penambahan molasses dan suplemen organik cair (Soc) di desa Sukamju, kecamatan Cikeusal. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat. 2: 88–92.

Putra AH, Anwar P & Jiyanto. 2021. Kualitas fisik silase daun kelapa sawit dengan penambahan bahan aditif ekstrak cairan asam laktat. Jurnal Green Swarnadwipa. 10(3): 351–362.

Rahayu S, Jamarun N, Zain M, & Febrina D. 2015. Pengaruh pemberian dosis mineral Ca dan lama fermentasi pelepah sawit terhadap kandungan lignin, kecernaan BK, BO, PK dan fraksi serat (NDF, ADF, hemiselulosa dan selulosa) menggunakan kapang Phanerochaete chrysosporium. Jurnal Peternakan Indonesia., 17(2):151-162. https://doi.org/10.25077/jpi.17. 2.151-162.2015

Rismawati Y, Bahri S & Prismawiryanti. 2016. Produksi glukosa dari jerami padi (Oryza sativa) menggunakan jamur Trichoderma sp. Jurnal Riset Kimia 2(2): 67–76.

Suari PPV, Suyasa IWB & Wahjuni S. 2019. Pemanfaatan mikroorganisme lokal bonggol pisang dalam proses fermentasi limbah makanan menjadi pakan ternak. Cakra Kimia 7(2) :102–111.

Syafria H & Jamarun N. 2021. Pengaruh biourine dan fungi mikoriza arbuskula terhadap hasil hijauan, protein kasar serta fosfor Rumput Kumpai (Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees) pada Lahan Bekas Tambang Batubara. Jurnal Peternakan Indonesia, 23(1): 1–6. https://doi.org/10.25077/jpi.23.1.1-6.2021

Utama CS, Sulistiyanto B & Rahmawati RD. 2020. Kualitas fisik organoleptis, hardness dan kadar air pada berbagai pakan ternak bentuk pellet. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah 18 (1): 43–53.

Wardhana DI, Ruriani E & Nafi A. 2019. Pengolahan metode kering dari perkebunan kopi rakyat di Jawa Timur. Jurnal-Jurnal Ilmu Pertanian 17(2): 220–229.

Weimer PJ. 2022. Degradation of cellulose and hemicellulose by ruminal microorganisms. Microorganisms, 10 (12):2345

Wulandari CA, Hersoelistyorini W & Nurhidajah. 2017. Pembuatan tepung gadung (Dioscorea hispidia dennst) melalui proses perendaman menggunakan ekstrak kubis fermentasi. Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat “Implementasi Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual.” Semarang (ID) : Universitas Muhammadiyah Semarang

Published
2024-12-18
How to Cite
AlwiA. L., VergiantiC., KusumaningtyasR. N., NugrohoS. A., & RespatiA. N. (2024). Pengaruh Penambahan MOL Bonggol Pisang Terhadap Kualitas Fisik dan Nutrisi Kulit Buah Kopi Sebagai Pakan Ternak: The Effect of Adding Banana Weevil Local Microorganism Activator (MOL) on The Physical and Nutritional Quality of Silage Coffee Husk as Animal Feed. Jurnal Ilmu Nutrisi Dan Teknologi Pakan, 22(3), 129-135. Retrieved from https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalintp/article/view/57773