Hematologi rutin sapi peranakan ongole yang mengalami mumifikasi fetus

  • Dinar Arifianto Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
  • Topas Wicaksono Priyo Jr Departemen Reproduksi dan Obstetri, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • Erif Maha Nugraha Setyawan Departemen Reproduksi dan Obstetri, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • Agus Purnomo Departemen Ilmu Bedah dan Radiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • Dhirgo Adji Departemen Ilmu Bedah dan Radiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • . Yuriadi Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Abstract

Seekor sapi peranakan ongole dilaporkan melewati batas waktu perkiraan kelahiran pada bulan ke-10 tanpa menunjukkan adanya tanda-tanda mendekati kelahiran. Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk memastikan kondisi kebuntingan dan didapatkan gambaran dinding uterus bersinggungan dengan bentukan tulang dan teracak fetus serta cairan amnion yang sangat sedikit dan hampir mengering. Pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel darah dilakukan untuk memperkuat diagnosis dan melakukan rencana terapi. Operasi caesar dilakukan untuk mengeluarkan fetus melalui prosedur operasi posisi berdiri pada flank kiri. Fetus berwarna coklat kekuningan dan mengalami perlekatan dengan kotiledon serta membran khorioalantois. Hasil gambaran darah sebelum operasi menunjukkan hasil nilai eritrosit, Hb, MCV, MCH, total leukosit, neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, total protein plasma (TPP), dan fibrinogen dalam batas normal. Trombosit dan MCHC mengalami penurunan sedangkan PCV mengalami peningkatan

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alberghinan D, Giannetto C, Vazzana I, Ferrantelli V, Piccione G. 2011. Reference intervals for total protein concentration, serum protein fractions, and albumin/globulin ratios in clinically healthy dairy cows. Journal of Veterinary Diagnostic Investigation. 23(1): 111-114.

Arthur GH. Noakes DE. Person H, Parkinson TJ. 1996. Sequelae to embryonic or foetal death. In: Veterinary Reproduction and Obstetrics. 7th ed.. Philadelphia; W.B. Saunders: 127-128.

Azizunnesa BC, Sutradhar BC, Das MF, Hossain and Faruk MO 2010. A Case Study on Mummified Foetus in A Heifer. University Journal of Zoology Rajshahi University. 28: 61-63.

Drost M. 2007. Complications during gestation in the cow. Theriogenology. 68(7): 487-491.

Kraft W, Dürr UM. 2005. Klinische Labordiagnostik in der Tiermedizin. 6th ed. Stuttgart: Schattauer Verlag.

Kumar PR, Prasad BC, Bose GSC, Prasad VD, Sreenu M. 2017. Diagnosis and Management of Fetal Mummification in Cow. International Journal of Science Environment and Technology. 6(5): 3044-3048.

McSherry BJ, Horney FD, deGroot JJ. 1970. Plasma Fibrinogen Levels in Normal and Sick Cows. Canadian Journal of Comparative Medicine. 34: 191-197.

Roland L, Drillich M, Iwersen M. 2014. Hematology as a diagnostic tool in bovine medicine. Journal of Veterinary Diagnostic Investigation. 26 (5): 592–598.

Thomas PGA 2007. Induced abortion. In: Current therapy in large animal theriogenology. 2nd edition.

Youngquist RS, Threlfall WR, editor. Missouri: Elsevier.

Published
2021-07-27
How to Cite
ArifiantoD., Priyo JrT. W., SetyawanE. M. N., PurnomoA., AdjiD., & Yuriadi. (2021). Hematologi rutin sapi peranakan ongole yang mengalami mumifikasi fetus. ARSHI Veterinary Letters, 5(1), 5-6. https://doi.org/10.29244/avl.5.1.5-6