Asupan Energi, Kebiasaan Olahraga dan Status Gizi pada Remaja di Inderalaya
Energy Intake, Exercise Habits, and Nutritional Status among Adolescent in Inderalaya
DOI:
https://doi.org/10.25182/jigd.2025.4.2.151-157Kata Kunci:
asupan energi, aktivitas fisik, kebiasaan olahraga, remaja, status giziAbstrak
Tahap pertumbuhan remaja merupakan suatu fase dalam kehidupan manusia yang perlu perhatian serius. Hal ini dikarenakan masa remaja banyak terjadi perubahan, mulai dari fisik, sosial dan emosional. Asupan energi yang cukup dan kebiasaan olahraga yang rutin menjadi kunci perubahan yang baik. Namun hal tersebut sering luput dari perhatian remaja. Inderalaya merupakan sebuah kecamatan yang terletak tidak jauh dari ibukota provinsi. Pengaruh modernisasi membuat remaja yang tinggal di wilayah tersebut ikut merasakan dampaknya, baik dari segi pola makan maupun aktivitas fisk. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara asupan energi, kebiasaan olahraga dengan status gizi pada remaja di Inderalaya. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan disain cross-sectional. Jumlah subjek yang terlibat sebanyak 110 orang. Lokasi penelitian berada di SMP Negeri 1 Inderalaya. Data yang sudah terkumpul diolah dengan menggunakan software statistik SPSS vers.25 dan dianalisis dengan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia subjek berada pada rentang 12 hingga 15 tahun. Subjek dengan jenis kelamin laki-laki (51,8%) terpilih sedikit lebih banyak dibandingkan subjek dengan jenis kelamin perempuan (48,2%). Asupan energi subjek sebagian besar termasuk defisit, sedangkan kebiasaan olahraga subjek termasuk kurang aktif. Status gizi subjek meskipun didominasi oleh status gizi normal (51,8%), namun proporsi gizi lebih juga memiliki persentase yang cukup tinggi (45,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan energi, kebiasaan olahraga dengan status gizi (p>0,05). Perlunya melibatkan variabel lain di masa mendatang untuk melihat determinan status gizi pada remaja. Saran penelitian ini, meskipun tidak ditemukan hubungan yang signifikan, subjek tetap perlu meluangkan waktu melakukan olahraga dan mengkonsumsi makanan bergizi agar terhindar dari defisiensi zat gizi.







2.png)
