The Hubungan Asupan Protein, Asupan Kalsium dan Riwayat Penyakit Tuberkulosis dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Pulau Bayur Kuantan Singingi

The Relationship of Protein Intake, Calcium Intake and History of Tubercolosis with Incidence of Stunting in Children Aged 24-59 Months in Pulau Bayur Village, Kuantan Singingi District

Penulis

  • Nidaus Sa’adah Fakultas Ilmu Kesehatan, Jurusan Gizi, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Bangkinang 28412, Riau, Indonesia
  • Nur Afrinis Fakultas Ilmu Kesehatan, Jurusan Gizi, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Bangkinang 28412, Riau, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-3088-2521
  • Lira Mufti Azzahri Isnaeni Fakultas Ilmu Kesehatan, Jurusan Gizi, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Bangkinang 28412, Riau, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-3734-2958

DOI:

https://doi.org/10.25182/jigd.2024.3.3.216-222

Kata Kunci:

asupan kalsium, asupan protein, riwayat penyakit TB, stunting

Abstrak

Salah satu faktor yang menyebabkan stunting pada balita adalah asupan makanan, karena makanan yang berkualitas baik menjadi bagian utama dari pertumbuhan anak balita, yang tentunya mengandung sumber zat gizi makro dan mikro yang lengkap, dan mempengaruhi pertumbuhan anak. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan asupan protein, asupan kalsium dan riwayat penyakit TB (Tuberculosis) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Pulau Bayur wilayah kerja Puskesmas Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian kuantitatif analitik ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Bayur pada 2-12 Maret 2023 dengan jumlah subjek 50 ibu yang mempunyai balita berusia 24-59 bulan diperoleh dengan teknik total sampling. Data asupan gizi diperoleh melalui wawancara food recall 2x24 jam, data riwayat penyakit TB diperoleh melalui wawancara, data status gizi diperoleh melalui pengukuran tinggi badan dan berat badan balita. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji Chi Square dan Fisher’s Exact Test. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 17 balita (34%) mengalami stunting, 15 balita (30%) memiliki asupan protein kurang, 42 balita (84%) memiliki asupan kalsium kurang dan 5 balita (10%) memiliki riwayat penyakit TB. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa asupan protein (p=0,000), asupan kalsium (p=0,039) dan riwayat penyakit TB (p=0,003) berhubungan dengan kejadian stunting. Orang tua balita disarankan untuk memberikan makanan tinggi kalsium dan tinggi protein serta menjaga kesehatan balita sehingga balita memiliki status gizi normal.

Unduhan

Diterbitkan

2024-09-30

Terbitan

Bagian

Articles

Cara Mengutip

“ The Hubungan Asupan Protein, Asupan Kalsium dan Riwayat Penyakit Tuberkulosis dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Pulau Bayur Kuantan Singingi : The Relationship of Protein Intake, Calcium Intake and History of Tubercolosis with Incidence of Stunting in Children Aged 24-59 Months in Pulau Bayur Village, Kuantan Singingi District” (2024) Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik, 3(3), pp. 216–222. doi:10.25182/jigd.2024.3.3.216-222.