Formulasi Bubur Ready To Eat Berbasis Kacang Hijau (Vigna radiata) dan Beras Hitam (Oryza sativa L.) sebagai Pangan Darurat

Formulation of Ready To Eat Porridge Based on Mung Bean (Vigna radiata) and Black Rice (Oryza sativa L.) as Emergency Food

Penulis

  • Shabrina Itsnaini Oktafira Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Bogor 16680, Indonesia
  • Budi Setiawan Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Bogor 16680, Indonesia https://orcid.org/0000-0001-8655-5477

DOI:

https://doi.org/10.25182/jigd.2022.1.2.110-118

Kata Kunci:

beras hitam, bubur, kacang hijau, pangan darurat, serat

Abstrak

Penyediaan pangan darurat sangat penting, terutama bagi lokasi rawan bencana. Pangan darurat dapat dibuat bersumber dari pangan lokal seperti kacang hijau dan beras hitam. Penelitian ini bertujuan mendapatkan formulasi terbaik bubur ready to eat dari kacang hijau dan beras hitam yang berpotensi sebagai pangan darurat. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2021. Formulasi perlakuan terdiri atas tiga formula dengan perbandingan kacang hijau dan beras hitam secara berurutan yaitu F1 (60:40), F2 (70:30), dan F3 (80:20). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula terpilih adalah F1 dengan perbandingan kacang hijau dan beras hitam yaitu 60:40. Hasil analisis kandungan gizi per sajian (300 g) mengandung energi sebesar 535 kkal, protein 20,6 g, lemak 9,2 g, karbohidrat 92,6 g, dan serat pangan 21,8 g. Kandungan gizi bubur F1 memenuhi 24,9% energi untuk Acuan Label Gizi (ALG) konsumen umum dan memiliki klaim tinggi serat. Pendugaan umur simpan bubur pada suhu ruang (25°C) adalah 21 hari.

Unduhan

Diterbitkan

2022-10-03

Terbitan

Bagian

Articles

Cara Mengutip

“Formulasi Bubur Ready To Eat Berbasis Kacang Hijau (Vigna radiata) dan Beras Hitam (Oryza sativa L.) sebagai Pangan Darurat: Formulation of Ready To Eat Porridge Based on Mung Bean (Vigna radiata) and Black Rice (Oryza sativa L.) as Emergency Food” (2022) Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik, 1(2), pp. 110–118. doi:10.25182/jigd.2022.1.2.110-118.