Efek Potensial Sari Buah Apel (Malus domestica) sebagai Penumbuh Rambut pada Tikus (Rattus norvegicus)

  • Cintya Nur Nabilla SKHB IPB
  • Andriyanto SKHB IPB
  • Mawar Subangkit SKHB IPB
Keywords: kebotakan, penumbuh rambut, reaksi iritasi, sari buah apel

Abstract

Rambut berfungsi untuk memberikan kehangatan, perlindungan, keindahan serta penunjang penampilan. Kerontokan rambut yang dapat mengakibatkan kebotakan merupakan salah satu problema yang paling dikhawatirkan setiap orang. Kebotakan biasanya diobati dengan mengkonsumsi obat tertentu namun keamanan dari obat-obatan tersebut belum tentu terjamin. Bahan alami menjadi salah satu alternatif yang dapat dipilih, diantaranya adalah sari buah apel (Malus domestica). Penelitian ini bertujuan menguji dan mempelajari efektivitas sari buah apel sebagai penumbuh rambut serta menganalisis frekuensi pengolesan terbaik dengan parameter pertumbuhan rambut dan reaksi iritasi pada tikus (Rattus norvegicus). Sebanyak 6 ekor tikus dibagi menjadi 4 perlakuan pada masing-masing tikus yaitu kontrol (tidak diberi olesan), 1 kali oles sehari, 2 kali oles sehari, dan 3 kali oles sehari. Pengukuran panjang rambut tikus dilakukan pada hari ke-6, 9, 12, dan 15 serta menganalisis skor eritema dan edema atau Primary Dermal Irritation Index (PDII). Hasil penelitian menunjukkan sari buah apel memiliki efek yang signifikan sebagai pemacu pertumbuhan rambut. Pemberian olesan sebanyak 3 kali sehari menjadi kelompok dengan frekuensi pemberian olesan terbaik karena memiliki perbedaan nyata terhadap kelompok kontrol. Tidak ada reaksi iritasi yang ditimbulkan dari sari buah apel saat dilakukan uji iritasi pada tikus.

References

[1] Houschyar, K.S., Borrelli, M.R., & Tapking, C. (2020). Molecular mechanisms of hair growth and regeneration: current understanding and novel paradigms. Dermatology, 236(4), 271–280. doi:10.1159/000506155.
[2] Sari, D.K., & Wibowo, A. (2016). Perawatan herbal pada rambut rontok. MAJORITY, 5(5), 129–134.
[3] Albaihaqi. A., & Mustarichie, R. (2020). Review: tanaman herbal berkhasiat sebagai obat antialopecia. Farmaka, 17(1), 111–126.
[4] Paramita, K., Listiawaan, M.Y., & Rahmawati. (2015). Gambaran dermoskopik pasien alopesia. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, 27(3), 163–169.
[5] Habsari, C.R., Graharti, R., Sari, M.I., & Yulisna. (2019). Efek buah apel (Malus sylvestris Mill) sebagai pencegahan kerontokan rambut. Medula, 9(2), 205–211.
[6] Stephani, Y., Putri, E.A., & Irsan, A. (2018). Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap kerontokan rambut dengan pemakaian jilbab pada mahasiswi FK UNTAN. Journal Cerebellum, 4(2), 1067–1078.
[7] Pirlak, L., Unuvar, G., & Ersoy, N. (2017). Determination of antioxidant activities of some applecultivars. Hortic Sci, 44(3), 120–125.
[8] Izemi. (2015). Potensi sediaan cair ekstrak campuran kemiri (Aleurites moluccana L.) dan kedelai (Glycine max (L.) Merill) sebagai penumbuh rambut. [skripsi]. Yogyakarta: Universitas Atmajaya.
[9] [OECD] The Organization for Economic Co-Operation and Development. (2001). Class Method. [Internet]. [di akses 25 September 2022]. Tersedia pada https://ntp.niehs.nih.gov/iccvam/suppdocs/feddocs/oecd/oecd_gl423.pdf
[10] Aguslina, K., Dewi N.L.A., & Jessy, M. (2011). Kemampuan Sediaan Hair Tonic Ekstrak Kulit Apel (Malus sylveltris L.) var Rome Beauty dalam Menumbuhkan Rambut Tikus. Simposium Penelitian Bahan Obat Alami XV. Surabaya, 9–10 November: Bagian Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alami (PERHIPBA).
[11] Tenore, G.C., Caruso, D., Buonomo, G., D’Avino, M., Santamaria, R., Irace, C., Piccolo, M., Maisto, M., & Novellino, E. (2018). Annurca apple nutraceutical formulation enhances keratin expression in a human model of skin and promotes hair growth and tropism in a randomized clinical trial. Journal of Medicinal Food, 21(1), 90–103.
[12] Tranggono, R.I., & Latifah, F. (2013). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
[13] Soesilawati, P. (2020). Histologi Kedokteran Dasar. Surabaya: Airlangga University Press.
[14] Atala, A., Lanza, R., Mikos, T., & Nerem, R. (2018). Principles of Regenerative Medicine 3rd Edition. Massachusetts (US): Academic Press.
[15] Vasile, M., Bunea, A., Ioan, C.R., Ioan, B.C., Socaci, S., & Mitre, V. (2021). Phytochemical contentand antioxidant activity of Malus domestica borkh peel extracts. Molecules, 26(1), 7637.
[16] Indriana, L., Pangkahila, W., & Aman, I.G.M. (2018). Topical application of cinnamon (Cinnamomum burmanii) essential oil has the same effectiveness as minoxidil in increasing hair length and diameter size of hair follicles in male white wistar rats (Rattus norvegicus). Indonesia Journal of Anti-Aging Medicine, 2(1), 13–16.
[17] Febriani, A., Elya, B., & Jufri, M. (2016). Uji aktivitas dan keamanan hair tonic ekstrak daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) pada pertumbuhan rambut kelinci. Jurnal Farmasi Indonesia, 8(1), 259–270.
[18] Collin, E., Rollando, & Monica, E. (2023). Pembuatan serum penumbuh rambut kombinasi minyak kemiri (Aleurites moluccanus) dan ekstrak buah apel (Pyrus malus L.). Jurnal Farmasi Ma Chung: Sains Teknologi dan Klinis Komunitas, 1(1), 32–41.
[19] Bakar, N.Z.A., Othman, H., Rajab, N.F., Budin, S.B., Shamsuddin, A.F., & Nor, N.A.M. (2019). Primary skin irritation and dermal sensitization assay: In vivo evaluation of the essential oil from Piper sarmentosum Roxb. Pharmacogn Mag, 15(64), 352.
Published
2024-04-05
How to Cite
Nur NabillaC., Andriyanto, & SubangkitM. (2024). Efek Potensial Sari Buah Apel (Malus domestica) sebagai Penumbuh Rambut pada Tikus (Rattus norvegicus). Jurnal Veteriner Dan Biomedis, 2(1), 29-34. https://doi.org/10.29244/jvetbiomed.2.1.29-34.
Section
PENELITIAN/ RESEARCH