Identifikasi Telur Fasciola sp. Berdasarkan Pemeriksaan Koprologi dan Efektivitas Albendazole pada Sapi Limosin

  • Salma Salas Sholekhah Laboratorium Parasitologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya, Puncak Dieng Eksklusif, Dieng, 65151, Malang, Indonesia
  • Shelly Kusumarini Laboratorium Parasitologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya, Puncak Dieng Eksklusif, Dieng, 65151, Malang, Indonesia
Keywords: Albendazole, efektivitas, Fasciola sp, fasciolosis, sapi

Abstract

Fasciolosis merupakan penyakit yang menyebabkan gangguan pencernaan dan penurunan produktivitas ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan domba. Dampak infeksi Fasciolosis pada ternak adalah menurunnya berat badan, terdapatnya lesi pada hepar, rusaknya hepar akibat sirosis hingga kematian. Infeksi Fasciolosis dapat menyebabkan kerugian ekonomi apabila tidak dilakukan pengobatan dengan tepat. Pengobatan infeksi Fasciola sp. dapat menggunakan antelmintik seperti albendazole atau nitroxinil. Sapi ras limosin yang berada di peternakan rakyat desa Kucur, Kabupaten Malang terdiri atas dua ekor sapi betina yang berumur 1,5 dan 2 tahun yang berada dalam satu kandang. Dilakukan pemeriksaan feses pada kedua sapi menggunakan metode natif. Berdasarkan hasil pemeriksaan feses yang dilakukan, ditemukan adanya telur cacing pada sapi betina berumur 1,5 tahun. Metode dilanjutkan menggunakan Parfitt and Banks untuk mengkonfirmasi telur Fasciola sp. Hasil pemeriksaan menunjukkan telur bentuk oval, terdapat operculum dan berwarna kuning keemasan. Sapi yang terinfeksi Fascilosis diberikan terapi albendazole. Dilakukan pemeriksaan feses pada hari ke 0, 3 dan 7 post terapi. Efek dari pemberian albendazole terhadap sapi ras limosin yang terinfeksi Fasciola sp. mencapai 100% pada hari ke-7 dengan tidak ditemukannya telur didalam feses.

References

[1] Degefu, H., Abera, C., Yohannes, M., Tolosa, T., 2011. Gastrointestinal Helminth Infections in Small-scale Dairy Cattle Farms of Jimma Town, Ethiopia 8.
[2] Felius, M., Beerling, M.-L., Buchanan, D., Theunissen, B., Koolmees, P., Lenstra, J., 2014. On the History of Cattle Genetic Resources. Diversity 6, 705–750..
[3] Kouadio, J.N., Giovanoli Evack, J., Achi, L.Y., Balmer, O., Utzinger, J., N’Goran, E.K., Bonfoh, B., Hattendorf, J., Zinsstag, J., 2021. Efficacy of triclabendazole and albendazole against Fasciola spp. infection in cattle in Côte d’Ivoire: a randomised blinded trial. Acta Tropica 222, 106039.
[4] Kristiyani, F., Aini, N., Wijayanti, A.D., 2019. Evaluasi Pengobatan Trematodiasis Menggunakan Albendazol pada Sapi di Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Sain Veteriner 37, 104.
[5] Kuchai, J.A., Chishti, M.Z., Zaki, M.M., 2011. Some Epidemiological Aspects of Fascioliasis among Cattle ofLadakh. 5.
[6] Kusumarini S. R, F S Permata, Widyaputri T. 2020. Prevalence of fasciolosis emphasis on age, origin, body condition and post mortem by geographic information systems on sacrificial examination in Malang District – East Java. J. Phys.: Conf. Ser. 1430 012025.
[7] Nsereko, G., Emudong, P., Magona, J.W., Odoch, T., Okwee-Acai, J., 2013. Anthelmintic efficacy of Albendazole, Levamisole and Ivermectin against gastrointestinal nematode (GIN) infections in goats on natural pastures in Gomba District, Uganda 14, 75–85.
[8] Papich, M.G., 2016. Saunders handbook of veterinary drugs: small and large animal, Fourth edition. ed. Elsevier, St. Louis, Missouri.
[9] Paramanandi, Dini Agusti, I Bagus Gde Rama Wisesa, Shelly Kusumarini R. 2020. Tingkat KEjadian Fasciolosis pada Idul Adha 1440 H di Kota Malang. Vet Bio Clin J, 2(2) : 21 – 22.
[10] Prajnya Paramitha, R., Ernawati, R., Koesdarto, S., 2019. The Prevalence of Gastrointestinal Tract Helminthiasis Through Stool Examination in Cattle at Benowo Landfill Surabaya. JoPS 1, 23.
[11] Pramundari, A., 2015. Perbandingan Efektivitas Pemberian Nitroxinil Dengan Albendazole Pada Sapi Potong Penderita Fasciolosis Di Wates Kulonprogo .15, 4.
[12] Ridwan, M., Suwanti, L.T., Suprayogi, T.W., Mufasirin, M., Kusnoto, K., Hastutiek, P., 2021. Prevalensi Fascioliasis pada Kerbau di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Indonesia. MKH 32, 105.
[13] Rozi, F., Handoko, J., Febriyanti, R., 2015. Infestasi Cacing Hati (Fasciola sp.) dan Cacing Lambung (Paramphistomum sp.) pada Sapi Bali Dewasa di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. JSV 8.
[14] Shokier, K.M., Aboelhadid, S.M., Waleed, M.A., 2013. Efficacy of five anthelmintics against a natural Fasciola species infection in cattle. Beni-Suef University Journal of Basic and Applied Sciences 2, 41–45.
[15] Taylor, M.A., Coop, R.L., Wall, R., 2016. Veterinary parasitology, 4th edition. ed. John Wiley and Sons, Inc, Chichester, West Sussex ; Ames, Iowa.
[16] Zulkarnain, D., Aku, A.S., Rahmatullah, R., Munadi, L.M., 2021. Prevalensi Cacing Fasciola Hepatica Pada Sapi Akseptor Program Upsus Siwab Di Kabupaten Muna. JLAH 4, 1–6
Published
2023-09-30
How to Cite
SholekhahS. S., & Shelly Kusumarini. (2023). Identifikasi Telur Fasciola sp. Berdasarkan Pemeriksaan Koprologi dan Efektivitas Albendazole pada Sapi Limosin. Jurnal Veteriner Dan Biomedis, 1(2), 59-64. https://doi.org/10.29244/jvetbiomed.1.2.59-64.
Section
STUDI KASUS/ CASE STUDY