KANDUNGAN MAGNETIT DAN DISTRIBUSI SEDIMEN PADA PANTAI ANOI ITAM, PULAU WEH

Syahrul Purnawan, Irfan Kamal, Yopi Ilhamsyah, Sri Agustin, Chitra Octavina, Adam Muhammad

Abstract

Keberadaan pasir besi dalam suatu wilayah memiliki peran ekonomis penting, umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk industri. Di sisi lain, kandungan mineral dan magnetit dalam sedimen dapat digunakan sebagai bahan penjejak untuk menelusuri proses transport sedimen dalam suatu lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran pola distribusi magnetit di lingkungan Pantai Anoi Itam (PAI) yang berada di bagian timur Pulau weh, Kota Sabang. Analisis komposisi magnetit bersama dengan parameter ukuran butiran rata-rata, digunakan untuk mendeskripsikan pola sebaran pasir besi yang terbentuk pada kawasan PAI. Sampel sedimen diambil pada bulan Februari 2017 menggunakan coring pada 20 stasiun di sepanjang pantai (alongshore). Parameter ukuran butiran rata-rata diperoleh menggunakan metode ayak basah, sedangkan kandungan magnetit dihasilkan dari separasi menggunakan magnet kuat Neodynium tipe n-35. Sedimen PAI dicirikan memiliki tekstur yang agak kasar, dimana tipe pasiran dengan sedikit kerikil (Slightly Gravelly Sand) umum ditemukan. Diperoleh nilai ukuran butiran rata-rata sedimen antara 0,30 mm hingga 1,72 mm, dengan rerata (average) 0,74 mm. Magnetit memiliki nilai ukuran butiran rata-rata antara 0,31 mm hingga 1,82 mm, dan diperoleh rerata sebesar 0,76 mm. Keterdapatan magnetit ditemukan dalam persentase yang tinggi pada bagian utara PAI dan menjadi lebih rendah menuju bagian selatan, sehingga disimpulkan bahwa pola sebaran magnetit berasal dari bagian utara PAI.

Authors

Syahrul Purnawan
syahrulpurnawan@unsyiah.ac.id (Primary Contact)
Irfan Kamal
Yopi Ilhamsyah
Sri Agustin
Chitra Octavina
Adam Muhammad
PurnawanS., KamalI., IlhamsyahY., AgustinS., OctavinaC., & MuhammadA. (2018). KANDUNGAN MAGNETIT DAN DISTRIBUSI SEDIMEN PADA PANTAI ANOI ITAM, PULAU WEH. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 10(2), 397-407. https://doi.org/10.29244/jitkt.v10i2.20982

Article Details