Partisipasi petani pada usahatani padi, jagung, dan kedelai perspektif gender
Abstract
Sektor pertanian memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan. Adanya kultur masyarakat yang menempatkan perempuan dengan perspektif tertentu mengakibatkan terjadinya bias gender dalam kegiatan usahatani. Partisipasi petani sangat diperlukan untuk mewujudkan ketahanan pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat partisipasi petani Pajale perspektif gender dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam usahatani padi, jagung, dan kedelai perspektif gender. Penelitian dilakukan mulai bulan April sampai Juni 2017. Lokasi Penelitian di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Sampel dalam penelitian ini adalah suami istri petani padi, jagung, dan kedelai sebanyak 216 keluarga petani. Data yang dikumpulkan dan diolah dengan statistik inferensi yaitu Structural Equation Modelling (SEM) LISREL 8.72 dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: ciri kepribadian petani, intensitas pemberdayaan, ketersediaan informasi pertanian, dan dukungan terhadap lingkungan fisik dan sosio-ekonom mempengaruhi partisipasi petani persprktif gender. Dengan demikian model partisipasi petani perspektif gender dapat tercapai dengan cara meningkatkan kepribadian petani, meningkatkan intensitas pemberdayaan, ketersediaan informasi pertanian yang sesuai dengan kebutuhan petani, serta dukungan lingkungan fisik dan sosial ekonomi.
Downloads
References
Adesoji SA, Farinde AJ. 2006. Socio economic factors influencing yield of arable crop in Osun State. Nigeria. Asian J. Plant Sci. 5: 630-634.
Agboola AF, Adekunle IA, Ogunjimi SI. 2015. Assessment of youth participation in indigenous farm practices of vegetable production in Oyo State, Nigeria. 7: 73-79.
Ajala AO, Ogunjimi SI, Farinde AJ. 2012. Assessing the effectiveness of improved cassava production technologies among cassava farmers in Osun state. Nigeria Wudpecker J. Agric. Res. 1(7): 281-288.
Allport, Gordon. 1971. Personality s Psychological Interpretation. Constable & Co, Ltd, London.
Aminah S, Sumardjo, Lubis DP, Susanto D. 2015. Factor affecting peasants empowerment in West Halmahera District. A case study from Indonesia. J. Agriculture and Rural Development in the Tropics and Subtropics. 116 (1): 1-15.
Anggreany S, Muljono P, Sadono D. 2016. Partisipasi Petani dalam Replanting Kelapa Sawit di Propinsi Jambi. Jurnal Penyuluhan. 12(1): 1-14.
Ankesa H, Amanah S, Asngari PS. 2016 Partisipasi Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan dalam Penanganan Sampah di Sub DAS Cikapundung Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan. 12(2): 105-113.
Asafu A. 2008. Factors affecting the adoption of soil conservation measures: a case study of fijian cane farmers. Journal of agriculture and resource economics. 33(1): 99-17
Astuti M. 2012. Pemberdayaan perempuan miskin perspektif pemanfaatan sumber daya lokal melalui pendekatan sosial entrepreneurship. J. Sosiokonsepsia. 17 (3): 241-251.
Beyene T, Assefa A. 2000. Croppenstdent the impact of agricultural extension on farm productivity. J. Agric. Econ. 4(1).
Fitri, Dedy K. 2014. Partisipasi anggota kelompok tani dalam penerapan teknologi padi tanam sebatang di Desa Taratak Bancah Kecamatan Silungkang Sawah Lunto. 9(1): 21-28.
Fitriyanti N, Sadono D. 2013. Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di Desa Kotabatu Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Jurnal Penyuluhan. 9(1): 80-87
Handayani S. 2008. Partisipasi masyarakat kampung kota untuk meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Hartomo W. 2007. Kebijakan sistem usaha tani berkelanjutan perspektif gender di Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. [Disertasi]. Bogor (ID) Institut Pertanian Bogor.
Hishiyama R. 2013. Sustainable empowerment models for rural pastoral communities in Kenya. J Sage. 85(1): 432-442. [Internet] [dapat diunduh di http//www.sciencedirect.com].
Hubeis AVS. 2010. Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa. IPB Press Bogor.
Janah DM, Effendi M. 2011. Partisipasi petani dalam program rintisan dan akselerasi pemasyarakatan inovasi teknologi (Prima Tani). J. Faperta. 8(1): 9-16.
[Kementan] Kementrian Pertanian 2015. Rencana Strategis Kementrian Pertanian 2015-2019. Jakarta.
Lichtenberg E, Smitth R. 2010 Slippage conservation cost shrring amer. Jurnal Agriculture Econ. 93(1) 113 -129.
Lionberger HF, Gwin PH. 1982. Communication Strategies. Illinois: The Interstate Orienters & Publishers, Inc.
Listiani. 2002. Gender dan Komunitas Perempuan Pedesaan. Medan (ID): Bitra Indonesia.
Mabuza ML, Ortmann GF, Wale E. 2012 . Determinants of farmers participation in oyster mushroom production in Swaziland: Implication for Promoting a non Conventional Agricultural Enterprise. 51 (4): 19-40.
Marliyah L, Heri E, Sayekti S. 2013. Model pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan ketahanan pangan masyarakat agribisnis di kawasan Bandungan. J. Ilmiah Pawiyata. 10(3): 24-33.
Moser CON. 1993. Gender Planning and Development: Teori, Practice & Training. Rouliedge. London.
Prijana. 2005. Model pemberdayaan masyarakat lokal. J. Komunikasi dan Informasi. 4(1): 146-151.
Prijono O.S., Pranarka A.M.W. 1996. Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta. CSIS.
Rahmat J. 2002. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rogers E M. 2003. Diffusion of Innovations. Fifth Edition. London: Free Press.
Rokhani. 2009. Analisis pembangunan sektor pertanian berperspektif gender di Kabupaten Ngawi. J. Sosial ekonomi pertanian 3(2): 21-31 [Internet]. [dapat diunduh di http://scholar.google.ac.id/scholar.
Sadono D, Sumardjo. Gani DS, Amanah S. 2014. Farmer empowerment in the management of rice farming in two district in West Java. J. Rural Indonesia. 2(1): 107-126.
Sadono D. 2012. Model pemberdayaan petani dalam pengelolaan usahatani padi di Kabupaten Karawang dan Cianjur, Provinsi Jawa Barat. [Disertasi]. (ID) Institut Pertanian Bogor.
Safar M. 2006. Diferensiasi peran gender dan pengaruh budaya dalam aktivitas pertanian di perdesaan studi di Kecamatan Pondidaha Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Selami IPS. 19(1): 21-30.
Slamet M. 2003. Memantapkan Penyuluhan Pertanian di Indonesia. Didalam: IdaYustina dan Adjat Sudrajat, editor. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press.
Soenarmo MS. 2007. Kesetaraan gender dalam pembangunan perikanan pantai kasus Kabupaten Subang Jawa Barat. [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Sriati, Hakim N, Arbi M. 2017. Partisipasi Petani dan Efektivitas Gapoktan dalam Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) di Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin. Jurnal Penyuluhan. 13(1): 88-96.
Supriyati. 2006. Analisis gender di daerah pengembangan usahatani lahan pantai Kabupaten Kulon Progo. Jurnal Agro Ekonomi. 13(1) 181-190. Yogyakarta.
Suwarto, Anantanyu S. 2012. Model partisipasi petani lahan kering dalam konservasi lahan. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 13(2): 218-234. Surakarta.
Tanjung NS, Sadono D, Wibowo CT. 2017. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Nagari di Sumatra Barat. Jurnal Penyuluhan 13(1): 14-30.
Tewodros T. 2015. Extension programme participation and smallholder’s livelihood: Evidencer from Awassa Zuria District, ANNPR, Ethiopia. 7(1): 150-155.
Tohidi H, Jabbari MM. 2011. The aspects of empowerment of human resources J. Proced. 31 (2011): 829-833. [Internet]. [dapat diunduh di http//www.sciencedirect.com].
Wahyuni ES.2007. Perempuan petani dan penanggulangan kemiskinan. Jurnal Agrimedia. 12(1): 70-81.
Yunita. 2011. ”Strategi Peningkatan Kapasitas Rumahtangga Petani Padi Sawah Lebak menuju Ketahanan Pangan Rumahtangga, Kasus di Kabupaten Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal. - Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).