PERTUMBUHAN BAYI DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU PENERIMA KONSELING MENYUSUI DAN MAKANAN TAMBAHAN TORBANGUN
Abstract
ABSTRACT
The aim of the study was to analyze the effects of torbangun flour-based functional supplementary food for breastfeeding mothers who received breastfeeding counseling on infant’s growth and exclusive breastfeeding practice The subjects were 20 pregnant women in their third trimester and were monitored until delivery and were given supplementary food for 30 days. Single blind randomized controlled trial was used to group subjects into intervention group (n=10) that was given supplementary food containing torbangun flour, and control group (n=10) with no torbangun flour. All subjects were given breastfeeding counseling two times before delivery and three times during supplementary food was given. The study showed that breastfeeding counseling significantly increased the knowledge and attitude of respondents on exclusive breastfeeding. In the intervention group, the average score of knowledge increased from 59.1±22.4 to 94.1±6.9 (p<0.05), while the attitude increased from 65.8±11.4 to 94.1±8.8 (p<0.05). In control group, the average score of knowledge increased from 75.0±11.8 to 94.4±7.2 (p<0.05), while the attitude increased from 75.0±14.4 to 94.4±11.0 (p<0.05). Supplementary food containing torbangun flour significantly caused shorter time in regaining infant’s birth weight. The average time was 5.1±1.4 days for intervention group, while the control group was 7.0±2.4 days (p<0.05). The success rate of exclusive breastfeeding practice in the intervention group was 90%, while in the control group was 80%.
Keywords: exclusive breastfeeding, supplementary food, torbangun
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh pemberian makanan tambahan fungsional berbasis tepung torbangun pada ibu yang mendapat konseling menyusui terhadap pertumbuhan bayi dan pemberian ASI eksklusif. Subjek penelitian adalah 20 orang ibu hamil pada trimester ketiga yang diikuti hingga melahirkan dan diberikan makanan tambahan selama 30 hari. Desain single blind randomized controlled trial digunakan untuk menentukan produk makanan tambahan yang diberikan kepada ibu yaitu kelompok intervensi (n=10) mendapat produk yang mengandung tepung torbangun dan kelompok kontrol (n=10) mendapat produk tanpa tepung torbangun. Seluruh subjek diberikan konseling menyusui dengan frekuensi dua kali sebelum ibu melahirkan dan tiga kali selama pemberian makanan tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling menyusui signifikan meningkatkan skor pengetahuan dan sikap responden tentang ASI eksklusif. Kelompok intervensi, rata-rata skor pengetahuan dari 59,1±22,4 menjadi 94,1±6,9, skor sikap dari 65,8±11,4 menjadi 94,1±8,8 (p<0,05). Kelompok kontrol, rata-rata skor pengetahuan dari 75,0±11,8 menjadi 94,4±7,2, skor sikap dari 75,0±14,4 menjadi 94,4±11,0 (p<0,05). Pemberian makanan tambahan yang mengandung tepung torbangun berpengaruh signifikan terhadap waktu yang lebih singkat untuk mencapai kembali berat badan lahir bayi yaitu 5,1±1,4 hari untuk kelompok intervensi sedangkan kelompok kontrol 7,0±2,4 hari (p<0,05). Selama waktu pemberian makanan tambahan, keberhasilan praktek pemberian ASI eksklusif pada kelompok intervensi adalah 90% sedangkan kelompok kontrol adalah 80%.
Kata kunci: ASI eksklusif, makanan tambahan, torbangun
Authors
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The copyright of manuscripts of the article shall be assigned/transferred to Jurnal Gizi dan Pangan (Indonesian Journal of Nutrition and Food)