PENDAPATAN USAHATANI BAYAM DI DESA CIARUTEUN ILIR KECAMATAN CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT
Main Article Content
Abstract
Spinach as an economic crop is known as the king of vegetables and loved by the whole society. The purpose of this research was to analyze spinach farm income, level of farm efficiency, return to labor and return to capital. The data were analyzed using descriptive statistic methods, farm income analysis, and R/C ratio using a sample of 30 large-scale farmers and 30 small-scale farmers. The result showed that the income of large-scale farmers were greater than that of small-scale farmers in dry (September-October 2013) and rainy (February-March 2014) cropping season. Meanwhile, the income of small-scale and large-scale farmers in the rainy season was higher than in the dry season because of the high price of spinach. R/C ratio of spinach farming was greater than one. The R/C ratio indicated that spinach farming was efficient. Based on the return to labor and return to capital, it can be concluded that the farmers´decision to grow spinach in Ciaruteun Ilir Village was right.Farmers should be responsive to the growing season and the creation of value-added spinach, and the plastic hood should be made to protect the spinach plants from pests and diseases.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
DewiP., & FariyantiA. (2017). PENDAPATAN USAHATANI BAYAM DI DESA CIARUTEUN ILIR KECAMATAN CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT. Forum Agribisnis : Agribusiness Forum, 5(2), 159-174. https://doi.org/10.29244/fagb.5.2.159-174
Section
Articles
The author submitting the manuscript must understand and agree that the copyright of the article manuscript must be submitted/transferred to the Journal Forum Agribisnis. This work is licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA) International License in which the Author and Reader can copy and redistribute the material in any media or format, and remix, modify and build material for any purpose, but they must provide appropriate credit (citing articles or content), provide a link to the license, and indicate whether there is a change. If you mix, change, or create material, you must distribute your contribution under the same license as the original.
References
Abu O, Asember DJ. 2011. Opportunities for smallholder spinach farmers in Nigeria: a profit efficiency analysis. Economics Journal. 2(2): 75-79.
Adebisi-Adelani O, Olajide-Taiwo FB, Adeoye IB, Olajide-Taiwo LO. 2011. Analysis of production constraints facing fadama vegetable farmers in Oyo State, Nigeria. World Journal of Agricultural Sciences. 7(2): 189-192.
Aldila HF. 2013. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi jagung manis (Zea mays saccharata) di desa Gunung Malang Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
Badan Pusat Statistik. 2013. Luas panen, produksi, dan produktivitas sayuran di Indonesia tahun 2012. [internet]. [diunduh 23 Januari 2014]. Tersedia pada: www.bps.go.id
Badan Pusat Statistik. 2013. Perkembangan rata-rata harga produsen dan konsumen bayam tahun 2008-2012. [internet]. [diunduh 22 Februari 2014]. Tersedia pada http://statistik_data_2013
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. 2012. Produksi sayuran menurut kabupaten komoditi : Bayam. [internet]. [diunduh tanggal 23 Januari 2014]. Tersedia pada: http://diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/924
Direktorat Jenderal Hortikultura. 2012. Rencana kinerja tahunan Direktorat Jenderal Hortikultura. Ditjen Hortikultura, Jakarta.
Hadisoeganda AWH. 1996. Bayam Sayuran Penyangga Petani di Indonesia (Monograf No 4, 1996). Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung.
Kamiliah W. 2009. Imbalan bagi faktor-faktor produksi pada usahatani sayuran di Desa Batulicin Irigasi Kabupaten Tanah Laut. JIPI. 16(3):191-194.
Lipsey RG, Courant PN, Purvis DD, Steiner PO. 1995. Pengantar Mikroekonomi Jilid 1. Wasana J, Kirbrandoko, penerjemah; Jakarta: Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Economics 10th ed.
Pardede G. 2013. Hortindo ajak Belanda kembangkan hortikultura. [internet]. [diunduh 24 Januari 2014]. Tersedia pada www.antaranews.com.
Pemerintah Desa Ciaruteun Ilir. 2013.Laporan penyelenggaraan pemerintahan Desa Ciaruteun Ilir tahun 2013.
[PKA-IPB] Program Kajian Agraria Institut Pertanian Bogor. 2012. Perubahan peruntukkan lahan. [internet]. [diunduh 2015 Februari 3]. Tersedia pada: http://pka.ipb.ac.id/perubahan-peruntukkan-lahan/
Rukmana R. 1994. Bayam Bertanam dan Pengolahan Pascapanen. Yogyakarta (ID): Kanisius.
Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta (ID): UI-Press.
Soekartawi. 2005. Agroindustri dalam Perspektif Sosial Ekonomi. PT. Raja Grafindo. Jakarta.
Soekartawi, A Soeharjo, John L, Brian H. 1984. Ilmu Usahatani dan Penelitin untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta (ID): UI - Pres.
Suratiyah K. 2009. Ilmu Usahatani. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Adebisi-Adelani O, Olajide-Taiwo FB, Adeoye IB, Olajide-Taiwo LO. 2011. Analysis of production constraints facing fadama vegetable farmers in Oyo State, Nigeria. World Journal of Agricultural Sciences. 7(2): 189-192.
Aldila HF. 2013. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi jagung manis (Zea mays saccharata) di desa Gunung Malang Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
Badan Pusat Statistik. 2013. Luas panen, produksi, dan produktivitas sayuran di Indonesia tahun 2012. [internet]. [diunduh 23 Januari 2014]. Tersedia pada: www.bps.go.id
Badan Pusat Statistik. 2013. Perkembangan rata-rata harga produsen dan konsumen bayam tahun 2008-2012. [internet]. [diunduh 22 Februari 2014]. Tersedia pada http://statistik_data_2013
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. 2012. Produksi sayuran menurut kabupaten komoditi : Bayam. [internet]. [diunduh tanggal 23 Januari 2014]. Tersedia pada: http://diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/924
Direktorat Jenderal Hortikultura. 2012. Rencana kinerja tahunan Direktorat Jenderal Hortikultura. Ditjen Hortikultura, Jakarta.
Hadisoeganda AWH. 1996. Bayam Sayuran Penyangga Petani di Indonesia (Monograf No 4, 1996). Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung.
Kamiliah W. 2009. Imbalan bagi faktor-faktor produksi pada usahatani sayuran di Desa Batulicin Irigasi Kabupaten Tanah Laut. JIPI. 16(3):191-194.
Lipsey RG, Courant PN, Purvis DD, Steiner PO. 1995. Pengantar Mikroekonomi Jilid 1. Wasana J, Kirbrandoko, penerjemah; Jakarta: Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Economics 10th ed.
Pardede G. 2013. Hortindo ajak Belanda kembangkan hortikultura. [internet]. [diunduh 24 Januari 2014]. Tersedia pada www.antaranews.com.
Pemerintah Desa Ciaruteun Ilir. 2013.Laporan penyelenggaraan pemerintahan Desa Ciaruteun Ilir tahun 2013.
[PKA-IPB] Program Kajian Agraria Institut Pertanian Bogor. 2012. Perubahan peruntukkan lahan. [internet]. [diunduh 2015 Februari 3]. Tersedia pada: http://pka.ipb.ac.id/perubahan-peruntukkan-lahan/
Rukmana R. 1994. Bayam Bertanam dan Pengolahan Pascapanen. Yogyakarta (ID): Kanisius.
Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta (ID): UI-Press.
Soekartawi. 2005. Agroindustri dalam Perspektif Sosial Ekonomi. PT. Raja Grafindo. Jakarta.
Soekartawi, A Soeharjo, John L, Brian H. 1984. Ilmu Usahatani dan Penelitin untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta (ID): UI - Pres.
Suratiyah K. 2009. Ilmu Usahatani. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.