Uji Escherichia coli pada feather meal dan daging ayam
Abstract
Daging ayam merupakan salah satu sumber protein yang sering dikonsumsi masyarakat, dalam konteks keamanan pangan penting bagi masyarakat untuk mendapatkan daging yang sehat dengan kandungan gizi yang tinggi. Feather meal (tepung bulu) merupakan tambahan pada pakan ternak ruminansia. Pengawasan terhadap kandungan bakteri E. coli pada daging ayam dan feather meal perlu dilakukan untuk mencegah efek samping terhadap kontaminasi. Menurut SNI 3924:2009 batas kontaminasi E. coli pada daging ayam dan feather meal adalah <1 x 101 koloni/g. Sampel berasal dari produsen daging dan feather meal di Kabupaten Mojokerto dan pemeriksaan dilakukan di Dinas Pertanian setempat. Pemeriksaan menggunakan media petrifilm E. coli (3M™ Petrifilm™ E. Coli) dengan pengenceran 1x 10-6 yang diinkubasi selama 24 jam. Hasil yang didapatkan yaitu 15 x 10-6 koloni/g pada media feather meal dan 11 x 10-6 koloni/g pada daging ayam. Kontaminasi E. coli pada produk menandakan bahwa proses pengolahan dan higiene kurang baik, sehingga daging ayam dan feather meal tidak layak untuk dikonsumsi dan sebagai sumber bahan tambahan pakan ternak.
Downloads
References
Adiati U, Puastuti W, Mathius IW. 2014. Opportunity of using feather meal for ruminant feed stuff. Wartazoa. 14(1):39-44.
Arnia, Warganegara E. 2013. Identifikasi kontaminasi bakteri coliform pada daging sapi segar yang dijual di pasar sekitar Kota Bandar Lampung. Medical Journal of Lampung University. 2(5): 43-50.
Dewantoro GI, Adiningsih MW, Purnawarman T, Sunartatie T, Afiff U. 2009. Tingkat prevalensi Escherichia coli dalam daging ayam beku yang dilalulintaskan melalui pelabuhan penyeberangan merak. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 14(3): 211-216.
Ditjen PKH Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2018. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jakarta: Ke-menterian Pertanian RI.
Lukman DW, Purnawarman T. 2009. Penghitungan Jumlah Mikroorganisme dengan Metode Hitungan Cawan, Metode Most Probable Number (MPN). Penuntun Praktikum Higiene Pangan Asal Hewan. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan Institut Per-tanian Bogor.
Naylor SW, Roe AJ, Nart P, Spears K, Smith DG, Low JC, Gally DL. 2005. Escherichia coli O157: H7 forms attaching and ef-facing lesions at the terminal rectum of cattle and colonization requires the LEE4 operon. Microbiology. 151(8): 2773-2781.
Sartika RAD, Indrawani YM, Sudiarti T. 2005. Analisis mikrobi-ologi Escherichia coli O157: H7 pada hasil olahan hewan sapi dalam proses produksinya. Makara Kesehatan. 9(1): 23-28.
[SNI] Standar Nasional Indonesia. 2009. Mutu Karkas dan Dag-ing Ayam. SNI 3924:2009.
Suryani AE, Karimy MF, Istiqomah L, Sofyan A, Herdian H, Wibowo MH. 2014. Prevalensi kolibasilosis pada ayam broiler yang diinfeksi Escherichia coli dengan pemberian bioaditif, probiotik, dan antibiotik. Widyariset. 17(2): 233-244.
Umaroh R, Vinantia A. 2018. Analisis konsumsi protein hewani pada rumah tangga Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pem-bangunan Indonesia. 18(3):22-32.
Zakki G. 2015. Pengetahuan Dan Perilaku Preventif Terhadap Bakteri E. coli Pada Masyarakat Kecamatan Gondomanandi Kota Yogyakarta. [Skripsi]. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Copyright (c) 2023 CC-BY-SA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).