Pyometra servik terbuka pada anjing domestik dengan riwayat terapi progestin secara rutin

  • I Putu Cahyadi Putra Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Bali
  • Ni Wayan Helpina Widyasanti Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Bali
  • I Gusti Ngurah Agung Antaprapta Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Bali
  • I Nengah Anom Adi Nugraha Sibang Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Bali
  • Ni Ketut Suwiti Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Bali

Abstract

Pyometra servik terbuka merupakan akumulasi nanah pada lumen uterus yang ditandai dengan keluarnya leleran melalui vagina. Penggunaan progestin yang kurang tepat untuk tujuan kontrasepsi telah diketahui dapat menimbulkan terjadinya pyometra. Seekor anjing domestik berjenis kelamin betina, berumur 3 tahun dan memiliki bobot badan 8,64 kg datang ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana (RSHP FKH UNUD) dengan keluhan anjing tidak mau makan, perut membesar dan keluar cairan putih bercampur darah dari vulva sejak sepuluh hari. Berdasarkan hasil anamnesis, anjing tidak pernah kawin dan rutin diberikan kontrasepsi berupa injeksi progestin saat kondisi loop (estrus). Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan anjing mengalami distensi abdomen dan keluar nanah bercampur darah melalui vagina. Hasil pemeriksaan ultrasonografi teramati uterus bersekat – sekat, lumen uterus anekhoik (berisi cairan) dan dinding uterus hiperekhoik. Terapi yang dilakukan adalah ovariohysterectomy, terapi cairan, antibiotik, hemostatik serta antiradang. Anjing sudah mau makan sehari pascaoperasi dan diizinkan untuk rawat jalan. Anjing melakukan kontrol ke RSHP FKH UNUD setelah 7 hari operasi dan diketahui bahwa luka sudah tertutup dan kering sehingga dilakukan pelepasan jahitan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asa CS. 2018. Contraception in dogs and cats. Veterinary Clinics of North America: Small Animal Practice. 48(4): 733-742.

Baithalu RK, Maharana BR, Mishra C, Sarangi L, Samal L. 2010. Canine pyometra. Veterinary World. 3(7):340-342.

Concannon PW. 2004. Contraception in dogs and cats. Veterinary Association World Congress Proceedings. WSAVA2004.

De-Bosschere H, Ducatelle R, Vermeirsch H, Broeck V-D, W, Coryn M. 2001. Cystic endometrial hyperplasia-pyometra complex in the bitch: Should the two entities disconnected. Theriogenology. 55(7): 1509–1519.

Gumber S, Springer N, Wakamatsu N. 2010. Uterine endometrial polyp with severe hemorrhage and cystic endometrial hyperplasia-pyometra complex in a dog. Journal of Veterinary Diagnostic Investigation. 22(3): 455-458.

Max A, Jurka P, Dobrzynski A, Rijsselaere T. 2014. Non-surgical contraception in female dogs and cats. Acta Scientiarum Polonorum. Zootechnica. 13(1):3-18

Romagnoli S. 2009. Non-surgical contraception in dogs and cats. World Small Animal Veterinary Association World Congress Proceedings. WSAVA2009.

Tawfik MF, Oda SS, El-Neweshy MS, El-Manakhly ESM. 2015. Pathological study on female reproductive affections in dogs and cats at Alexandria Province, Egypt. Alexandria Journal of Veterinary Sciences. 46(1): 74-82.

Published
2022-02-25
How to Cite
PutraI. P. C., WidyasantiN. W. H., AntapraptaI. G. N. A., SibangI. N. A. A. N., & SuwitiN. K. (2022). Pyometra servik terbuka pada anjing domestik dengan riwayat terapi progestin secara rutin. ARSHI Veterinary Letters, 6(1), 1-2. https://doi.org/10.29244/avl.6.1.1-2