Tampilan estrus kambing Peranakan Etawa dalam program sinkronisasi menggunakan prostaglandin F2α yang diinjeksikan pada submukosa vulva
Abstract
Penelitian ini bertujuan membandingkan tampilan estrus kambing Peranakan Etawa (PE) dalam program sinkronisasi estrus menggunakan hormon PGF2α yang diinjeksikan pada submukosa vulva (SMV). Sebanyak 10 ekor kambing PE berumur 2,5 tahun dan telah mengalami 2 kali partus digunakan sebagai unit percobaan. Injeksi PGF2α secara SMV pada P1 = dosis 0,1578 mg/ml (n=5) dan P2 = dosis 0,0789 mg/ml (n=5) menggunakan dosis ganda dengan interval injeksi 11 hari. Tampilan estrus diamati dan diukur menggunakan Draminski Heat Estrous Detector (DHED) mulai 24 jam setelah injeksi kedua setiap 8 jam hingga tanda estrus menghilang. Nilai hambatan arus listrik (HL) yang ditampilkan oleh DHED selama pengamatan digunakan untuk melihat awal, puncak dan akhir estrus. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai HL puncak estrus berbeda dengan awal dan akhir estrus (p<0,05) pada setiap P1 dan P2. Rata-rata nilai HL pada P1 dan P2 masing-masing 480,00±8,16 dan 485,00±12,91. Onset estrus adalah 24 dan 120 jam secara berturut-turut pada P1 dan P2 dan lama estrus adalah 44,00 dan 43,50 jam. Injeksi hormon PGF2α pada kambing PE secara SMW mampu memperlihatkan tampilan estrus dengan onset lebih lama pada dosis hormon yang lebih rendah.Downloads
References
Chao LM, Takayama K, Nakanishi Y, Hamana K, Takagi M, Kubota C, Kojima T. 2008. Luteal lifespan and fertility after estrus synchronization in goats. Journal of veterinary science. 9(1):95-101.
Dogan I, Nur Z, Gunay U, Sagirkaya H, Soylu MK, Sonmez C. 2005. Estrous synchronization during the natural breeding season in Anatolian black does. Vet Med-Czech. 50(1):33-38.
Esteves LV, Brandão FZ, Cruz RC, Souza JM, Oba E, Facó O, Fonseca JF. 2013. Reproductive parameters of dairy goats submitted to estrus synchronization with prostaglandin F2α associated or not to hCG at estrous onset. Arquivo Brasileiro de Medicina Veterinária e Zootecnia. 65(6):1585-1592.
Hafez ESE, Hafez B. 2000. Reproduction in Farm Animal, 7th ed. Lea and Febiger, Philadelphia.
Ilham F, Dako S, Rachman A, Hulubangga Y. 2016. Onset dan lama estrus kambing kacang yang diinjeksi prostaglandin F2α pada submukosa vulva. Seminar Nasional Peternakan 2. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makasar. 25 Agustus 2016. 23–27.
Karikari PK, Blasu EY, Osafo EL. 2009. Reproductive response of West African dwarf does to prostaglandin administration. World Applied Sciences Journal. 6(4):542-545.
Prastowo S, Ratriyanto A, Sudiyono S, Sunarto S. 2010. Respon birahi kambing peranakan etawa betina yang mendapat suplementasi pakan urea molases mineral anti parasit blok dalam program sinkronisasi estrus menggunakan hormon prostaglandin F2α. Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture. 25(2):55-59.
Senger P. 2005. Pathway to Pregnancy and Parturition, 2nd ed. Pullman, Washington.
Wildeus S. 2000. Current concepts in synchronization of estrus: Sheep and goats. J. Anim Sci. 77: 1–14.
Copyright (c) 2019 CC-BY-SA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).