Penanganan Paraparesis Kaki Belakang pada Kucing Domestik dengan Metode Terapi Elektroakupunktur
Abstract
Paraparesis atau paresis merupakan suatu kondisi ditandai oleh lemahnya gerak badan, atau hilangnya sebagian gerakan badan atau adanya gangguan gerakan. Kucing domestik berumur ±4 bulan, berjenis kelamin jantan, ras kucing domestik campuran, warna rambut putih bercampur coklat muda, dengan berat badan 1,5 kg mengalami kelemahan pada kedua kaki belakang, tidak bisa berjalan disertai dengan kondisi tubuh yang tampak lemah serta lesu, dan tidak memberikan respon rasa sakit saat dilakukan penekanan pada regio femur dan digit sehingga menyebabkan ketidakmampuan pada kedua kaki belakang untuk mengangkat tubuh bagian belakang dengan sempurna sehingga menunjukkan adanya gangguan pada sistem saraf yang mempengaruhi anggota gerak dan muskuloskeletal. Hasil foto x-ray menunjukkan bahwa tidak adanya tulang yang fraktur dan pada organ visceral juga tidak menunjukkan perubahan ataupun kelainan yang signifikan. Namun terdapat suatu kondisi radiopaque dari perkembangan osteofit pada tulang belakang diantara L6-L7 sehingga menunjukkan diagnosa yaitu paraparesis kaki belakang. Terapi paraparesis kaki belakang pada kucing dengan metode elektroakupunktur dilakukan di titik BL-23, BL-25, BL-32 dan ST-36 pada tubuh kucing selama 4 minggu dengan durasi setiap terapi selama 15 menit yang dilaksanakan seminggu sekali selama 4 minggu. Kucing diberikan terapi Neurobion® injeksi 0,15 cc intra muscular setelah setiap terapi akupunktur dan diresepkan neurobion® sebanyak seperdelapan tablet satu kali sehari. Kesimpulannya yaitu metode terapi elektroakupunktur dengan titik akupunktur BL-23, BL-25, BL-32 dan ST-36 pada kucing yang mengalami paraparesis kaki belakang menunjukkan perkembangan yang membaik setelah dilakukannya terapi selama empat kali.
Downloads
Copyright (c) 2022 Acta VETERINARIA Indonesiana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
All articles published Open Access will be immediately and permanently free for everyone to read and download. We are continuously working with our author communities to select the best choice of license options, currently being defined for this journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA).