Motilitas dan Abnormalitas Spermatozoa Ayam Kampung dengan Pengencer Ringer Laktat-Putih Telur dan Lama Simpan pada Suhu 5 C selama 48 Jam

  • Aras Prasetiyo Nugroho Jurusan Peternakan, Bagian Fisiologi dan Reproduksi Ternak Terapan, Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman
  • Dadang Mulyadi Saleh Jurusan Peternakan, Bagian Fisiologi dan Reproduksi Ternak Terapan, Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara rasio pengencer ringer laktat-putih telur dan penyimpanan selama 48 jam pada suhu 5 C terhadap motilitas dan abnormalitas spermatozoa ayam kampung. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial 6 x 5 dengan faktor R yaitu rasio pengencer ringer laktat dengan putih telur (r0=kontrol, r1=ringer laktat, r2=ringer laktat 75% + putih telur 25%, r3=ringer laktat 50% + putih telur 50%, r4=ringer laktat 25% + putih telur 75%, dan r5=putih telur) dan faktor T yaitu penyimpanan selama 48 jam pada suhu 5 C (t1=1 jam, t2=12 jam, t3=24 jam, t4=36 jam, t5=48 jam) masing-masing perlakuan diulang empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing faktor memberikan pengaruh terhadap motilitas dan abnormalitas spermatozoa ayam kampung (p<0,05). Hasil menunjukkan motilitas terbaik spermatozoa ayam kampung dihasilkan oleh perlakuan ringer laktat dengan penyimpanan selama 12 jam (82,5%). Selanjutnya, abnormalitas terbaik spermatozoa ayam kampung (8,5%) dihasilkan oleh perlakuan ringer laktat dengan penyimpanan selama satu jam. Persentase abnormalitas spermatozoa dari semua perlakuan menunjukkan kurang dari 20%. Dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa spermatozoa ayam kampung yang diencerkan dengan ringer laktat dengan penyimpanan pada suhu 5 C dapat digunakan untuk inseminasi sampai 12 jam.

Kata kunci: spermatozoa, ayam kampung, pengencer, ringer laktat, putih telur

 

(Motility and Abnormality of Kampong Rooster Sperm Diluted with Different Kinds of Extenders and Stored at 5 C for 48 Hours)

The purpose of this research was to determine the interaction effects between types of extender and storage time on sperm motility and abnormality of kampong rooster. This experiment was implemented following a 6x5 factorial design, in which the ratio between Ringer Lactat and egg albumen i.e. r0= control; r1=ringer lactat; r2=75% ringer lactate+25% egg albumen; r3=50% ringer lactate+50% egg albumen; r4=25% ringer lactate+75% egg albumen, and r5=egg albumen as the first factor and storage time which consisted of t1=1 hour; t2=12 hrs; t3=24 hrs; t4=36 hrs as the second factor. Each of the treatment was replicated four times. Results indicated that the types of extender and storage time had no significant interaction (p>0.05) on the percentage of motility and abnormality of kampong rooster sperm. However, each of the treatment had a significant effect (p<0.05) on the motility and the abnormality of kampong rooster sperm. The highest value of sperm motility (82.5 %) was obtained from a ringer lactat extender. This sperm motility value has a significant difference (p<0.05) from the 5 other types of extender. The lowest value of sperm abnormality (8.5%) was obtained from an hour of storage time. This value has a significant difference (p<0.05) than the 4 other treatments. However the percentage of abnormal sperm from all the treatments is less than 20 percent. It could be concluded that kampong rooster sperm which diluted with ringer lactate stored at 5 0C can still be utilized for Insemination not until 12 hours of stored.

Keywords: sperm, kampong rooster, extender, ringer lactatee, egg albumen

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2016-02-18
Section
Penelitian / Research