PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHA JARING INSANG BERDASARKAN UKURAN KAPAL YANG BERBEDA (STUDI KASUS DI KIJANG KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU)

  • Aldi Firmansyah Program Studi Magister Manajemen Perikanan - Pascasarjana Universitas Terbuka, Indonesia
  • Eko Sri Wiyono Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Lina Warlina Program Studi Magister Manajemen Perikanan - Pascasarjana Universitas Terbuka, Indonesia

Abstract

Jaring insang adalah alat tangkap yang menangkap ikan yang bernilai ekonomis dan memiliki tingkat produktivitas tangkapan yang baik. Ada kecenderungan nelayan memperbesar ukuran kapalnya. Untuk mendapatkan gambaran pengaruh ukuran kapal terhadap kelayakan usaha jaring insang, telah dilakukan penelitian di Kijang Pulau Bintan antara  bulan September sampai dengan Oktober tahun 2021. Kapal ikan yang diteliti memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari di bawah 10 GT sampai dengan di atas 30 GT. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan pengaruh ukuran kapal ikan terhadap kelayakan perikanan gillnet. Secara rinci penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi perikanan, dan tingkat pendapatan nelayan gillnet serta menganalisis kelayakan perikanan gillnet di Kijang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian ini adalah studi kasus, dengan menggunakan deskriptif komparatif analisis. Sampel perahu purse seine dianalisis kelayakan usahanya, dan kemudian diperbandingkan antar ukuran GT-nya. Populasi kapal gillnet di Kijang adalah 254 unit, berdasarkan perhitungan sampel yang diambil terdapat 16 kapal yang dikelompokkan dalam rentang ukuran 11-20 GT dan 21-30 GT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perikanan gillnet dengan ukuran kapal 11-20 GT menghasilkan pendapatan operasional rata-rata Rp369.803.333, rata-rata R/C Ratio 2,06, dan nilai Break Even Point (BEP) rata-rata 2.636,47 kg untuk BEP (volume produksi) atau rata-rata Rp81.815.579 (untuk nilai penjualan BEP). Kapal gillnet ukuran 11-20 GT memiliki nilai NPV rata-rata Rp1.798.672.695, rata-rata Net B/C Ratio 5,00, dan rata-rata IRR 113,91 %. Sedangkan analisis bisnis kapal berukuran 21-30 GT berhasil menghasilkan pendapatan operasional rata-rata Rp361.238.667, rata-rata R/C Ratio 1,65, dan nilai Break Even Point (BEP) rata-rata 6.367,03 kg (untuk volume produksi BEP) atau rata-rata Rp149.729.204, (untuk nilai penjualan BEP). Analisis NPV menunjukkan kapal gillnet ukuran 21-30 GT memiliki rata-rata nilai NPV sebesar Rp2.015.062.883, rata-rata Net B/C Ratio 4,98, dan rata-rata IRR 92,00 %. Berdasarkan hasil perhitungan analisis usaha dan investasi maka dapat disimpulkan kapal jaring insang (gillnet) ukuran 11-20 GT lebih menguntungkan.

Kata kunci: gillnet, kelayakan usaha, Kijang, pendapatan nelayan

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-04-11
Section
Articles