PENGARUH PERBEDAAN JUMLAH MULUT BUBU TERHADAP HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU
Abstract
Salah satu alat tangkap yang digunakan nelayan di perairan Kepulauan Seribu adalah bubu. Keberhasilan operasi penangkapan dengan bubu dipengaruhi oleh konstruksi mulut bubu baik bentuk maupun jumlahnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah dan bobot hasil tangkapan bubu maupun sebaran ukuran ikan yang dominan tertangkap. Penelitian dilakukan di Perairan Kepulauan Seribu pada bulan Mei 2018. Metode penelitian ini adalah uji coba penangkapan bubu dengan jumlah total bubu yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 20 buah. Pada penelitian ini digunakan bubu dengan jumlah mulut satu buah sebanyak 10 bubu sedangkan bubu dengan jumlah mulut dua buah sebanyak 10 bubu. Hasil penelitian ini memperoleh jumlah tangkapan berupa ikan keya-keya sebanyak 169 ekor (7.099 gram), betok hitam 161 ekor (6.187 gram), strip delapan 152 ekor (1.850 gram). Hasil uji t yang dilakukan terhadap bobot hasil tangkapan bubu dengan jumlah mulut berbeda secara signifikan diperoleh bahwa bubu dengan jumlah mulut bubu sebanyak dua buah lebih efektif dibanding dengan jumlah mulut satu buah (P = 0,018). Hasil yang diperoleh juga menunjukan bahwa nilai Indeks Keanekaragaman Shannon Wiener bubu dengan jumlah mulut dua bubuh lebih tinggi dibanding dibandingkandengan bubu dengan jumlah mulut satu buah.
Kata kunci: bubu tambun, hasil tangkapan, konstruksi, mulut bubu, pulau panggang