KERAGAAN TEKNIS DAN KERENTANAN PERIKANAN PANCING LAYUR DI PALABUHANRATU, KABUPATEN SUKABUMI

  • Zulkarnain Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Wazir Mawardi Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Fazrin Putri Damayanti Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, Departemen PSP, FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Ronny Irawan Wahju Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia

Abstract

Perikanan pancing layur tergolong dalam perikanan skala kecil, di mana perikanan skala kecil khususnya nelayan masih identik dengan kemiskinan. Kemiskinan pada nelayan diakibatkan karena rendahnya teknologi, pendidikan, modal, serta permasalahan terhadap musim ikan yang selalu berubah dan akan berdampak terhadap pendapatan nelayan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keragaan teknis dan memetakan faktor-faktor yang mempengaruhi kerentanan perikanan pancing layur di PPN Palabuhanratu. Pengambilan data menggunakan metode purposive sampling. Pengolahan data menggunakan tabulasi nilai, analisis deskriptif dan analisis leverage. Hasil penelitian menunjukkan ukuran perahu pancing layur di PPN Palabuhanratu berukuran < 5 GT-5 GT, 8 GT. Mata pancing menggunakan ukuran no. 8, 9, dan 10 disesuaikan dengan ukuran target tangkapan. Nelayan pancing layur berasal dari nelayan lokal dan nelayan andon yang melakukan kegiatan harian. Daerah penangkapan ikan pancing layur tersebar di teluk Palabuhanratu. Nelayan pancing layur berada pada status yang cukup resilien dengan nilai rata-rata pemilik perahu sebesar 2,66 dan ABK sebesar 2,53. Urutan bidang dari yang paling resilien hingga yang paling rentan berturut-turut ialah bidang sosial, bidang kelembagaan, bidang keuangan, bidang sumber daya manusia, bidang fisik dan bidang alam.

Kata kunci: kerentanan, nelayan, perikanan pancing layur

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-07-21
Section
Articles