INTRODUKSI LAMPU CELUP PADA PENGOPERASIAN JARING INSANG HANYUT

  • Gondo Puspito Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Sugeng Hartono Marine Biology Department, Faculty of Marine Science, King Abdulaziz University, Jeddah, Saudi Arabia
  • Fakhri Kurniawan Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Wazir Mawardi Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia

Abstract

Peluang keberhasilan operasi penangkapan ikan dengan jaring insang hanyut sangat ditentukan oleh arah ruaya ikan terhadap posisi jaring. Ikan akan tertangkap jika arah renangnya terhadang oleh jaring. Penelitian mencoba meningkatkan peluang ikan tertangkap dengan memanfaatkan lampu celup. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa penggunaan lampu celup akan meningkatkan jumlah ikan hasil tangkapan tanpa mengurangi komposisi jenisnya. Dua unit jaring insang dioperasikan secara bersamaan. Salah satu unit jaring insang dilengkapi dengan lampu celup. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan lampu celup tidak mempengaruhi komposisi jenis ikan yang tertangkap, tetapi hanya mempengaruhi jumlah tangkapannya. Jumlah total ikan hasil tangkapan jaring insang yang dilengkapi lampu celup mencapai 3.521 ekor, atau 58,82% dari seluruh ikan hasil tangkapan, sedangkan jaring insang tanpa lampu celup sebanyak 2.465 ekor (41,18%). Rincian hasil tangkapan jaring insang yang dilengkapi lampu celup dan tanpa lampu celup adalah mackerel tuna (Euthynnus affinis) sebanyak 218 ekor dan 129 ekor, spanish mackerel (Scomberomorus commerson) (80; 50), needlefish (Tylosurus crocodilus) (7; 3), Indo-Pacific sailfish (Istiophorus platypterus) (4; 2), gelang sadap/driftfish (Psenes cyanophrys) (2.838; 2.051), dan moonfish (Mene maculata) (374; 230).

Kata kunci: high-brightness LEDs, jaring insang hanyut, komposisi jenis ikan, lampu celup

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-01-06
Section
Articles