KOMPOSISI IKAN HASIL TANGKAPAN MENGGUNAKAN CANTRANG DI SELAT MADURA
Abstract
Perairan Selat Madura termasuk ke dalam wilayah 11 kabupaten/kota di Jawa Timur, yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Kabupaten Situbondo. Pada tahun 2013, di 11 kabupaten/kota tersebut beroperasi kurang lebih 102.350 unit penangkapan ikan dan menghasilkan lebih dari 50 jenis ikan dan udang (Laporan tahunan statistik perikanan tangkap di Jawa Timur tahun 2014). Produksi perikanan tangkap yang didaratkan di 11 kabupaten/kota sebanyak 193.358 ton (BPS Jatim). Kajian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap cantrang serta menilai indeks kekayaan jenis ikan di perairan Selat Madura. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Kapal KM Angin Sorga dengan alat tangkap cantrang. Pengumpulan koleksi ikan dilakukan dengan alat tangkap cantrang menggunakan metode swept area. Penarikan jaring dilakukan di dua stasiun. Kelimpahan individu sebaran dan indeks kekayaan spesies dihitung dengan menggunakan rumus dari Margalef (1958) yaitu: D = (S – 1)/log (N). Hasil tangkapan ikan yang terkumpul dari ke 2 stasiun seluruhnya adalah berjumlah 549 individu terdiri dari 38 spesies yang mewakili 29 famili, dengan rincian sebagai berikut: stasiun S1 = 532 individu, terdiri dari 36 spesies yang mewakili 28 famili; stasiun S2 = 17 individu, terdiri dari 9 spesies yang mewakili 8 famili. Perhitungan nilai Indeks Kekayaan Spesies (nilai D) pada dua stasiun pengamatan memperlihatkan, stasiun S1 nilai kekayaan spesies sebesar (D) = 12,84, stasiun S2 nilai D = 6,50. Berdasarkan kriteria indeks kekayaan jenis menurut Jorgensen et al (2005), kondisi kedua stasiun termasuk dalam kategori baik.
Kata kunci: Selat Madura, swept area, indeks kekayaan spesies.