Pengaruh Penambahan Tepung Rumput Laut terhadap Daya Terima Nasi IR 64

  • Fa'izah Fauzi Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta
  • Alsuhendra Alsuhendra Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta
  • Efrina Efrina Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta
Keywords: rice, rice consume acceptance strength, seaweed flour

Abstract

IR 64 rice in Indonesia are among the highest sold, with a percentage of 26.09% while IR 42 rice was 10%, Muncul rice was 8.24% and Setra Ramos rice at 5.94%. However, white rice has a low fibre content. This research was conducted to determine the effect of adding seaweed flour (Eucheuma spinosum) on consumer acceptance of IR 64-cooked rice. The aspects studied were rice's taste, colour, aroma, and texture. This research started with making seaweed flour, which added 0.5% CaO as a bleaching agent during the soaking process. Then the seaweed flour was added to the rice before cooking at different contents of 5, 6, and 7%. Furthermore, the rice is cooked using Liwet technique. This rice was then tested organoleptically with four expert panelists (Culinary Education lecturers) and 30 semi-trained panelists (students of the Pendidikan Tata Boga Program, Universitas Negeri Jakarta). Based on the results of the Friedman test, with a confidence level of 95%, it shows that there is no influence on the aspects of aroma, texture, and colour, but there is an influence on the aspects of taste. Tukey's test results with α= 0.05 showed a tendency for liking the addition of 6% flour. According to 4 expert panelists, adding 6% has the characteristic taste of rice that is almost strong; the colour is close to the original white rice. The aroma of seaweed is barely prominent and has an almost fluffier texture.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Analianasari A, Hidayat B, Trisnanto TB. 2020. Functional characteristics and added value siger rice based on cassava as a local food source. IOP Conf Ser Earth Environ Sci 411: 012055. DOI: 10.1088/1755-1315/411/1/012055.

Agusman, Apriani SNK, Murdinah. 2014. Penggunaan tepung rumput laut Eucheuma cottonii pada pembuatan beras analog dari tepung modified cassava flour (mocaf). JPBKP–J Pascapanen Bioteknol Kelautan Perikanan 9(1): 1–10. DOI: 10.15578/ jpbkp.v9i1.94.

Alamsyah R, Lestari N, Hasrini RF. 2013. Kajian mutu bahan baku rumput laut (Eucheuma spinosum) dan teknologi pangan olahannya. J Dinamika Penelitian Industri 24(1): 57–67. DOI: 10.28959/jdpi.v24i1.657.

Asep DS, Hasnelly, Habibaturrohmah. 2019. Identifikasi kandungan (antioksidan, vitamin C dan serat kasar) pada buah lokal dan impor (jeruk, apel dan mangga). PTFJ–J Pasundan Food Technol 6(1): 1–7. DOI: 10.23969/pftj.v6i1.1502.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Pedoman Pencacahan dan Pengawasan Survei Volume Penjualan Eceran Beras. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2015. Rumput Laut Kering. SNI 2690:2015 Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Budianto, Novendy. 2018. Hubungan konsumsi serat dengan kejadian konstipasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 1-13 Maret 2015. Tarumanegara Med J 1(1): 35–40.

Darmawan M, Peranginangin R, Syarief R, Kusumaningrum I, Fransiska D. 2014. Pengaruh penambahan karaginan untuk formulasi tepung puding instan. JPBKP–J Pascapanen Bioteknol Kelautan Perikanan 9(1): 83–95. DOI: 10.15578/jpbkp.v9i1.102.

Diharmi A, Fardiaz D, Andarwulan N, Heruwati ES. 2016. Karakteristik Fisiko-Kimia Karagenan Rumput Laut Merah Eucheuma spinosum dari Perairan Nusa Penida, Sumenep, dan Takalar. [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Hernawan E, Meylani V. 2016. Analisis karakteristik fisikokimia beras putih, beras merah, dan beras hitam (Oryza sativa L., Oryza nivara dan Oryza sativa L. Indica). J Kesehatan Bakti Tunas Husada 15(1): 79–91.

Fadhilah TM, Sari NRM. 2021. Analisis pembuatan sorbet rosella dengan penggunaan CMC dan stevia. JGPS–J Gizi Pangan Soedirman 5(1): 17–31. DOI: 10.20884/1.jgipas.2021.5.1.3849.

Fathmawati D, Abidin MRP, Roesyadi A. 2014. Studi kinetika pembentukan karaginan dari rumput laut. J Teknik ITS 3(1): 27–32. DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5557.

Herawati H. 2018. Potensi hidrokoloid sebagai bahan tambahan pada produk pangan dan nonpangan bermutu. J Penelitian Pengembangan Pertanian 37(1): 17–25. DOI: 10.21082/jp3.v37n1.2018.p17-25.

Hudaya RN. 2008. Pengaruh Penambahan Tepung Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) untuk Peningkatan Kadar Iodium dan Serat Pangan pada Tahu Sumedang. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

[Kemenkes RI] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Hasil utama RISKESDAS Jakarta, Indonesia: 9–220. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

Kusuma IDGDP, Wiratini NM, Wiratma IGL. 2014. Isoterm adsorpsi Cu2+ oleh biomassa rumput laut Eucheuma Spinosum. J Pend Kimia Undiksha 1(1): 1–10.

Masrikhiyah R, Wahyani AD. 2021. Karakteristik kimia dan fisik bubuk rumput laut Gracilaria sp. dengan agen pemucat NaOCl. J Teknol Perikanan Kelautan 11(1): 93–98. DOI: 10.24319/jtpk.11.93-98.

Mulyani NS. 2019. Asupan serat dan air sebagai faktor risiko konstipasi di Kota Banda Aceh. MaKMA–Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh 2(1): 75–82. DOI: 10.32672/makma.v2i1.884.

Nurjanah, Jacoeb AM, Hidayat T, Chrystiawan R. 2018. Perubahan komponen serat rumput laut Caulerpa sp. (dari Tual, Maluku) akibat proses perebusan. J Ilmu Teknol Kelautan Tropis 10(1): 35–48.

Permatahati I. 2019. Variasi Pencampuran Bekatul dan Kacang Merah dalam Pembuatan Snack Bar Ditinjau dari Sifat Fisik, Kadar Proksimat dan Serat Pangan. [Skripsi]: Yogyakarta: Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Yogyakarta.

Prastyawan P. 2014. Pengaruh Penambahan Tepung Rumput Laut Terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Dodol Susu. [Skripsi]. Malang: Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya.

Puspita D, Christin EI, Palimbong S. 2022. Uji hedonik formulasi beras analog dari porang (Amorphophallus muelleri) yang berpotensi sebagai diet penderita diabetes melitus.

Setiawan AW, Jayanti RM, editor. Prosiding Konser Karya Ilmiah Nasional 2022: Pemanfaatan Green Technology dalam Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan di Era Industri 5.0, hal 153–159. ISSN: 2460-5506.

Rahmah NH. 2017. Perbedaan Kadar Glukosa pada Nasi yang Diolah dengan Metode Tradisional dan Modern [Skripsi]. Semarang: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo.

Rosalina Y, Susanti L, Br Karo N. 2017. Kajian ekstraksi pektin dari limbah jeruk rimau gerga lebong (jeruk RGL) dan jeruk kalamansi. Agrointek 11(2): 68–74. DOI: 10.21107/agrointek.v11i2.3174.

Shanti KM, Andarini S, Mutiyani M, Wirawan NN, Rahmawati W. 2017. Asupan serat dan IMT wanita usia subur suku Madura di Kota Malang. Indones J Human Nutr 4(1): 1–11. DOI: 10.21776/ub.ijhn.2017.004.01.1.

Sudaryantiningsih C, Pambudi YS. 2017. Upaya peningkatan serat tempe kedele melalui penambahan buah pare (Momordica charantina) sebagai pangan fungsional. J Kesehatan Kusuma Husada 8(1): 57–61.

Triwiastuti SE, Hartari A, Fadila I, Nadia L, Sulistiana S, Winarni I, Mustafa D, Ratnawati T, Huda N, Harijati S, Susilo A, Wijanarko, Sidil P. 2016. Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) yang Berkualitas – Edisi 1. Toha M, Diki, Utami S, Dwisatyadini M, Kurniawati H, editor. Universitas Terbuka, Tangerang Selatan. ISBN: 978-602-392-143-0.

Wu NN, Qiao CC, Tian XH, Tan B, Fang Y. 2021. Retrogradation inhibition of rice starch with dietary fiber from extruded and unextruded rice bran. Food Hydrocoll 113: 106488. DOI: 10.1016/j.foodhyd.2020.106488.

Published
2023-10-09
How to Cite
FauziF., AlsuhendraA., & EfrinaE. (2023). Pengaruh Penambahan Tepung Rumput Laut terhadap Daya Terima Nasi IR 64. Jurnal Mutu Pangan : Indonesian Journal of Food Quality, 10(2), 84-92. https://doi.org/10.29244/jmpi.2023.10.2.84
Section
Research Paper