Evaluasi terapi gangguan kantung empedu pada anjing Pomeranian dengan diagnosis penunjang ultrasonografi

  • Rili Wahyu Aji IPB University
  • Deni Noviana Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor

Abstract

Prevalensi gangguan pada kantung empedu anjing adalah 53% dapat berupa mucocele gallbladder, biliary sludge, dan cholelithiasis. Kasus gangguan tertinggi pada kantung empedu anjing adalah biliary sludge yang dapat didiagnosa lebih lanjut dengan ultrasonografi (USG). Studi kasus ini merupakan rangkuman dari kasus anjing ras Pomeranian usia 9 tahun datang dengan keluhan mengalami muntah frekuen yang dirujuk ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Pemeriksaan USG dilakukan untuk meneguhkan diagnosa. Sonogram menunjukkan permukaan kantung empedu yang tidak rata dan adanya endapan yang menutupi hampir 75% luas kantung empedu. Anjing tersebut diberikan terapi antimuntah, asam ursodeoxycholic dan hepatoprotektan. Terapi asam ursodeoxycholic dan hepatoprotektan diberikan selama 2-3 bulan dan dievaluasi dengan USG. Hasil evaluasi pertama setelah terapi selama 45 hari terjadi pengurangan endapan menjadi 70%. Hasil evaluasi kedua dari terapi selama 45 hari adalah endapan pada kantung empedu tersisa sebanyak 50%. Hasil evaluasi ketiga setelah 3 bulan terapi, endapan pada kantung empedu sudah berkurang hingga tersisa kurang dari 30%. Terapi dihentikan selama 10 bulan dan dilakukan evaluasi terhadap endapan di kantung empedu. Hasil evaluasi terakhir didapatkan adanya peningkatan endapan kantung empedu sebanyak 70%. Berdasarkan hasil evaluasi, anjing tersebut diberikan terapi asam ursodeoxycholic dan hepatoprotektan untuk di konsumsi selama 45 hari.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Cook AK, Jambhekar AV, Dylewski AM. 2016. Gallbladder sludge in dogs: ultrasonographic and clinical findings in 200 patients. Journal of American Animal Hospital Association. 52.(3): 125-131.

Copaci I, Micu L, Iliescu L, Voiculescu M. 2005. New therapeutical indication of ursodeoxycholic acid. Romanian Journal of Gastroenterology. 14(3): 259-266.

Dirksen K, Burgener IA, Rothuizen J, van den Ingh TSGAM, Penning LC, Spee B, Fieten H. 2017. Sensitivity and specificity of plasma ALT, ALP, and bile acids for hepatitis in labrador retrievers. Journal of Veterinary Internal Medicine. 31 (4):1017-1027.

Mizutani S, Torisu S, Kaneko Y, Yamamoto S, Fujimoto S, Ong BHE, Niaganobu K. 2017. Retrospective analysis of canine gallbladder contents in biliary sludge and gallbladder mucoceles. Journal of Veterinary Medical Science. 79(2): 366- 374.

Rahmani V, Molazem M, Jamshidi S, Vali Y, Hanifeh M. 2015. Evaluation of gallbladder volume and contraction index with three-dimensional ultrasonography in healthy dogs. Journal of Veterinary Medical Science. 77(9): 1157-1161.

Sechi P, Poppi AG, Ilha A, Filho HCK, Lima FES, Garda AB, Gonzales FHD. 2012. Prevalence, risk factors, and biochemical markers in dogswith ultrasound-diagnosed biliary sludge. Research in Veterinary Science. 93 (3): 1185-1189.

Whitehead ML, Kettewell PW, Koterwas BA. 2012. Elevated serum γ-glutamyltransferase associated with canine renal adenocarcinoma. Veterinary Record.170(14): 362.

Published
2020-03-09
How to Cite
AjiR. W., & NovianaD. (2020). Evaluasi terapi gangguan kantung empedu pada anjing Pomeranian dengan diagnosis penunjang ultrasonografi. ARSHI Veterinary Letters, 4(1), 5-6. https://doi.org/10.29244/avl.4.1.5-6