Kualitas Oosit Domba dari Ovarium setelah Penyimpanan pada Suhu dan Periode Waktu yang Berbeda
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik oosit domba dari ovarium yang disimpan pada suhu dan periode penyimpanan yang berbeda. Ovarium dari rumah potong hewan dibagi menjadi tiga kelompok. Ovarium disimpan dalam larutan NaCl 0,9 % pada suhu 4, 27-28, dan 37-38 °C selama 2, 5-7, dan 8-10 jam untuk masih-masing suhu penyimpanan. Pada setiap akhir periode penyimpanan, oosit dikoleksi dari ovarium dengan menggunakan metode penyayatan. Oosit kemudian diseleksi dan dibagi menjadi 4 (empat) kelompok yaitu kelompok A, B, C, dan D berdasarkan lapisan sel kumulus dan gambaran sitoplasmanya. Oosit dengan kualitas A yang dikoleksi dari ovarium 2 jam dan 5-7 jam (P>0,05) tidak berbeda, tetapi kemudian menurun setelah penyimpanan 8-10 jam (P<0,05). Oosit dengan kualitas B yang dikoleksi 5-7 jam setelah penyimpanan lebih tinggi dari pada kelompok 2 dan 8-10 jam (P<0,05). Tidak ditemukan adanya perbedaan jumlah oosit dengan kualitas C yang diperoleh pada penelitian ini. Sedangkan jumlah oosit dengan kualitas D meningkat seiring dengan lamanya waktu penyimpanan ovarium pada suhu 37-38 °C (P<0,05). Berdasarkan dari data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas oosit menurun seiring dengan periode penyimpanan ovarium. Penurunannya terlihat secara nyata setelah 8-10 jam dari periode penyimpanan ovarium kecuali pada kelompok 4 °C.Downloads
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
All articles published Open Access will be immediately and permanently free for everyone to read and download. We are continuously working with our author communities to select the best choice of license options, currently being defined for this journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA).