Kualitas Morfologi Oosit Sapi Peranakan Ongole yang Dikoleksi secara In Vitro Menggunakan Variasi Waktu Transportasi

  • Agung Budiyanto Bagian Reproduksi dan Kebidanan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada (UGM)
  • Sri Gustari Bagian Reproduksi dan Kebidanan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada (UGM)
  • Dito Anggoro Program Profesi PPDH, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada (UGM)
  • Dwi Jatmoko Program Profesi PPDH, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada (UGM)
  • Silvana Nugraheni Program Profesi PPDH, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada (UGM)
  • Eka Wahyu Nugraha Program Profesi PPDH, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada (UGM)
  • Donata Asta Program Profesi PPDH, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada (UGM)

Abstract

Salah satu alternatif usaha peningkatan populasi sapi di Indonesia adalah dengan transfer embrio. Kualitas oosit yang baik akan menghasilkan tingkat pembelahan dan blastosis yang baik. Lama waktu transportasi dari rumah potong hewan (RPH) ke laboratorium merupakan salah satu faktor yang dilaporkan berpengaruh terhadap kualitas oosit. Waktu transportasi yang tepat untuk menghasilkan oosit dengan kualitas morfologi terbaik belum pernah dilakukan untuk ovarium sapi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama waktu transportasi ovarium terhadap kualitas morfologi oosit sapi yang dikoleksi secara in vitro. Koleksi ovarium dilakukan di RPH, selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan proses koleksi oosit dengan metode aspirasi. Ovarium dikelompokkan berdasarkan waktu transportasinya, yaitu 2, 3, 4, dan 5 jam. Oosit yang diperoleh kemudian dikelompokkan berdasarkan kualitasnya dengan mengklasifikasikan menjadi kualitas A, B, C, dan D. Pada penelitian ini ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara lama waktu transportasi ovarium sapi terhadap kualitas morfologi oosit (P< 0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ovarium yang mengalami perlakuan transportasi selama 2 jam menghasilkan persentase jumlah oosit dengan kualitas morfologi A dan B yang lebih baik jika dibandingkan dengan ovarium yang mengalami perlakuan transportasi selama lebih dari 2 jam.

Downloads

Download data is not yet available.
Section
Penelitian / Research