Koinfeksi Fasciola dan Paramphistomum pada Kerbau Lumpur (Bubalus bubalis) di Kabupaten Sumba Timur

  • Ghiandra Naufal Syazily Saukhan Progam Magister, Prodi llmu Biomedis Hewan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor https://orcid.org/0000-0001-8390-2779
  • Fadjar Satrja Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
  • Sri Murtini Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
  • Agik Suprayogi Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian, Bogor
  • Riki Siswandi Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
  • Harry Soehartono
Keywords: prevalensi, koinfeksi, cacing trematoda, Bubalus bubalis, Sumba Timur

Abstract

Kerbau lumpur (Bubalus bubalis) merupakan ternak yang memegang peranan dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Kabupaten Sumba Timur. Salah satu penyakit yang hingga kini masih menjadi masalah kesehatan pada ternak, termasuk kerbau, adalah infeksi Trematoda. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis cacing Trematoda yang menginfeksi serta mengukur prevalensi dan intensitas infeksinya. Metode filtrasi bertingkat digunakan untuk mendeteksi keberadaan Trematoda pada penelitian ini. Hasil pemeriksaan 105 sampel tinja kerbau asal Kabupaten Sumba Timur menunjukkan sebanyak 17/105 (16,19%) kerbau mengalami Trematodosis yang disebabkan oleh infeksi tunggal Fasciola gigantica (0,95%; rataan telur tiap gram tinja [TTGT] 1,00) dan Paramphistomum sp. (14,29%; rataan TTGT 2,26), serta infeksi campuran (koinfeksi) kedua Trematoda tersebut (0,95%; rataan TTGT 2,45). Prevalensi infeksi Trematoda kerbau betina (17,33%) ditemukan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kerbau jantan (13,33%). Umur dan jenis kelamin diketahui tidak berasosiasi nyata (p > 0,05) dengan kejadian dalam penelitian ini. Intensitas infeksi Trematoda pada penelitian ini dikategorikan ringan, dengan rataan geometrik 2,18 TTGT. Temuan ini menunjukkan bahwa kerbau lumpur di Kabupaten Sumba Timur terinfeksi oleh cacing Trematoda, sehingga diperlukan upaya pengendalian untuk mencegah kerugian akibat infeksi tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-03-30
Section
Penelitian / Research