Aktivitas Aalanine Transaminase dan Aspartate Transaminase pada Babi yang Terdeteksi Sistiserkosis Secara Serologi

  • Nyoman Sadra Dharmawan Center for Study on Animal Diseases, Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University, Denpasar, Bali, Indonesia
  • I Gede Mahardika Department of Animal Nutrition and Feed, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University, Denpasar, Bali, Indonesia
  • Kadek Swastika Department of Parasitology, Faculty of Medicine, Udayana University, Denpasar, Bali, Indonesia
  • Kadek Karang Agustina Department of Public Health, Faculty of Veterinary Medicine Udayana University
Keywords: Babi, darah, biokimia, sistiserkosis

Abstract

Sistiserkosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh larva (cysticercus) cacing pita. Sistiserkosis pada babi disebabkan oleh Cysticercus Taenia solium yang berparasit pada otot, hati, otak, dan mata babi. Bentuk dewasanya ada dalam usus manusia, disebut T. solium. Babi juga dapat terinfeksi Cysticercus T. hydatigena yang berparasit pada hati, peritoneum, omentum dan mesenterium. Bentuk dewasanya, T. hydatigena, berparasit pada usus anjing. Cysticercus yang berkembang pada hati babi menyebabkan kerusakan hati. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan nilai biokimia darah pada babi yang secara serologis terdeteksi sistiserkosis dengan yang tidak terdeteksi. Paramater yang diamati meliputi aktivitas enzim alanine transaminase (ALT) dan aspartate transaminase (AST). Deteksi serologi sistiserkosis dilakukan dengan enzyme linked immunosorbent assay (ELISA), menggunakan antigen glikoprotein; aktivitas enzim ALT dan AST diperiksa dengan uji spektrofotometri UV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ALT pada babi yang positif terdeteksi sistiserkosis adalah 57,7 + 4,96 µ/l dan untuk babi yang negatif adalah 53,6 + 3,71 µ/l. Nilai AST pada babi yang positif terdeteksi sistiserkosis adalah 53,8 + 13,38 µ/l dan untuk babi yang negatif adalah 52,7 + 12,01 µ/l. Pada penelitian ini, walaupun masih dalam rentang nilai normal, tampak rataan nilai ALT dan AST pada babi yang terdeteksi sistiserkosis lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak terdeteksi.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-11-29
Section
Penelitian / Research