Analisis Sebaran Kasus African Swine Fever pada Babi Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019–2020

  • Roza Azizah Primatika Universitas Gadjah Mada
  • Etih Sudarnika Institut Pertanian Bogor
  • Bambang Sumiarto
  • Chaerul Basri Institut Pertanian Bogor
Keywords: African swine fever, ASF, standard deviational ellipse, hotspot, coldspot

Abstract

Wabah African Swine Fever (ASF) pertama di Indonesia terjadi pada tahun 2019 dan menyebar hingga tahun 2020 ke hampir seluruh kabupaten di Sumatera Utara. African Swine Fever dilaporkan menginfeksi babi domestik di peternakan. Kasus ASF dilaporkan oleh petugas veteriner melalui sistem informasi kesehatan hewan nasional Indonesia (iSIKHNAS). Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis kartografi untuk mengetahui sebaran arah dan pola kasus ASF tahun 2019–2020 di Provinsi Sumatera Utara. Analisis yang digunakan untuk mengetahui sebaran kasus ASF di Sumatera Utara tahun 2019-2020 adalah analisis kartografi yaitu standard deviational ellipse, sedangkan analisis pola kasus ASF menggunakan Moran’s Index. Sebaran kasus ASF tahun 2019 mengikuti arah barat laut-tenggara, sedangkan pada tahun 2020 mengikuti
arah timur-barat. Pola kejadian kasus ASF tahun 2019 dibagi menjadi 4 kuadran, terdiri dari 34 kasus di kuadran pertama, tinggi tinggi (HH) dan 203 kasus di kuadran ketiga, rendah rendah (LL). Terdapat satu kasus di area hotspot dan 36 kasus di area coldspot. Pola kejadian kasus ASF tahun 2020 terdiri dari kuadran I tinggi tinggi (HH) sebanyak 81 kasus dan kuadran III rendah rendah (LL) sebanyak 173 kasus. Terdapat 10 kasus di area hotspot dan 55 kasus di area coldspot. Upaya pengendalian ASF dapat dilakukan di wilayah hotspot dan upaya pencegahan ASF dapat dilakukan di wilayah coldspot.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-07-22
Section
Penelitian / Research