Kajian Pustaka: Komparasi Metode Deteksi Mastitis Subklinis

  • Najwa Namira Mahasiswa Sarjana Program Studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran
  • Adi Imam Cahyadi Departemen Ilmu Kedokteran Dasar, Divisi Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran
  • Sarasati Windria Departemen Ilmu Kedokteran Dasar, Divisi Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran. Program Studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran

Abstract

Mastitis subklinis merupakan radang pada kelenjar susu yang menyerang ternak penghasil susu. Ambing ternak yang terinfeksi akan tampak normal, namun ternak akan mengalami penurunan produksi serta kualitas susu. Deteksi dini mastitis subklinis penting bagi peternak untuk mengurangi kerugian ekonomi. Berbagai macam metode deteksi untuk mendiagnosis mastitis subklinis telah tersedia. Studi komparasi ini dilakukan untuk mengetahui sensitivitas, spesifisitas, kelebihan, dan kekurangan dari metode-metode deteksi mastitis subklinis yang dapat dilakukan di lapangan seperti California Mastitis Test (CMT), Surf Field Mastitis Test (SFMT), Milk Electrical Conductivity (EC), Infrared Thermography (IRT), pH Detector, White Side Test (WST), dan Somatic Cell Counted (SCC). Jenis penelitian yang digunakan yaitu kajian pustaka dari literatur yang dikumpulkan sesuai dengan topik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CMT memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi dan dapat digunakan sebagai metode alternatif dalam mendiagnosis mastitis subklinis. Waktu deteksi yang singkat, penggunaannya yang praktis, dan ketersediaan CMT di berbagai tempat dapat digunakan sebagai alternatif metode tes skrining dalam mendiagnosis mastitis subklinis.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-03-31
Section
Ulasan / Review