Efek Ekstrak Fraksi Etil Asetat Daun Pelawan pada Kinerja Ovarium Tikus Pascamelahirkan

  • Yusfiati Departemen Biologi, Fakultas Matematik dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau
  • Wasmen Manalu Departemen Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
  • Hera Maheshwari Departemen Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
  • Andriyanto Departemen Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor

Abstract

Daun Pelawan memiliki kandungan flavonoid dan steroid yang dapat mempengaruhi  sistem reproduksi betina. Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas ekstrak fraksi etil asetat Pelawan pada fisiologis ovarium tikus pacamelahirkan berdasarkan pada  prediksi jumlah anak, bobot anak, kadar estrogen, dan bobot ovarium. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola faktorial. Perlakuan dibagi menjadi perlakuan tikus yang melahirkan sekali dan melahirkan dua kali. Tiap perlakuan terdiri atas kontrol tanpa ekstrak pelawan, tikus diberikan ekstrak pelawan dengan dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, dan 150 mg/kg BB secara peroral. Hasil penelitian menunjukkan jumlah anak dan bobot anak pada induk melahirkan  dua kali mengalami peningkatan pada dosis 50 mg. Jumlah anak  dan bobot anak pada induk melahirkan sekali  mengalami penurunan pada dosis 100 mg. Konsentrasi  estrogen pada semua perlakuan mengalami penurunan di hari ke-3 dan meningkat di hari ke-5. Konsentrasi estrogen pada dosis 100 mg memiliki kadar tertinggi dibandingkan dosis 50 mg dan 150 mg. Bobot ovarium mengalami penurunan di hari ke-3 dan meningkat di hari ke-5. Induk melahirkan dua kali dengan dosis 100 mg mengalami peningkatan bobot ovarium dibandingkan dengan dosis lain. Senyawa bioaktif  ekstrak Pelawan mempengaruhi jumlah anak, bobot anak, kadar estrogen, dan bobot ovarium. Diduga, senyawa antioksidan pada ekstrak mempengaruhi kinerja hormon pertumbuhan dan faktor pertumbuhan untuk menghasilkan  LH dan FSH di kelenjar pituitari.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-03-31
Section
Penelitian / Research