Pemetaan Kerentanan Bahaya Tsunami dengan Pemodelan Inundansi (Studi Kasus : Kabupaten Bantul)
Abstract
Indonesia terletak di antara tiga pelat tektonik utama dunia yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia yang saling berinteraksi. Dari interaksi lempeng ini, terdapat potensi gempa besar berdasarkan pemodelan gempa megathrust pada seismic gaps dengan data histori gempa serta tsunami sebelumnya. Akumulasi energi dari seismic gaps ini dapat mencapai titik kritis yang dapat menyebabkan gempa bumi berskala besar dan menimbulkan tsunami. Hasil pemodelan tsunami mecapai ketinggian maksimal 20 m dan 12 m sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa. Tujuan penelitian pada kali ini adalah menganalisis bahaya tsunami untuk mendapatkan luas genangannya, tutupan lahan terdampak tsunami, dan jumlah penduduk yagn terdampak. Bahaya tsunami didapat dari pemodelan inundasi tsunami dengan skenario run up tsunami 10, 15, dan 20 meter. Pemodelan inundasi tsunami menggunakan bantuan tool model builder pada aplikasi ArcGIS dengan mengolah data spasial menggunakan persamaan yang dikembangkan Berryman. Data spasial yang digunakan dalam persamaan ini adalah data tutupan lahan, kelerengan, dan garis pantai. Hasil dari pengolahan ini berupa data luas genangan tsunami berbagai skenario ketinggian. Data tutupan lahan diolah dengan melakukan proses clipping dengan data hasil pemodelan inundasi tsunami. Untuk jumlah penududuk dilakukan dengan mengalikan luas genangan tsunami dengan kepadatan penduduk. Dari hasil pemodelan didapat bahwa luas genangan untuk run up tsunami 10 meter adalah 9,72 km2; run up tsunami 15 meter 15,69 km2; dan run up tsunami 20 meter 21,29 km2. Tutupan lahan berjenis padang rumput, pasir darat, perkebunan, tegalan / ladang, sawah terdampak limpasan tsunami yang luas. Terdapat total 8940 penduduk yang terdampak oleh limpasan tsunami saat ketinggian run up tsunami 10 meter, 15060 penduduk yang terdampak saat run up tsunami 15 meter, dan terdapat dan 23870 penduduk yang terdampak saat ketinggian run up tsunami 20 meter
Downloads
References
[2] Setyadi RG, Nugroho DS, Diposaptono S, Kongko W. Potensi Kerawanan Gelombang Tasunami di Pesisir Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Oseanografi. 2015; 4(4): 691 – 699.
[3] Widiyantoro S, Gunawan E, Muhari A, Rawlinson N, Mori J, Hanifa NR, Susilo S, Supendi P, Shiddiqi HA, Nugraha AD, Putra. 2020. Implication for Megathrust Earthquakes and Tsunamis from Seismic Gaps South of Jawa Indonesia. Scientific Report Nature Research. 10(15274): 1-11.
[4] Berryman K. Review of Tsunami Hazard and Risk in New Zealand. Lower Hutt (NZ): Institute of Geological & Nuclear Sciences; 2005.
[5] Subarjo P, Raden Ario. Uji Kerawanan terhadap Tsunami dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) di Pesisir Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jurnal Kelautan Tropis. 2015; 18(2):82–97
[6] Pedersen G, Glimsdal S. Coupling of Dispersive Tsunami Propagation and Shallow Water Coastal Response. The Open Oceanography Journal. 2010; 4(1): 71- 82
[7] Kharis FA, Akbar MAH, Rahmawati OP. Perencanaan lanskap mitigasi tsunami berbasis ekosistem mangrove di Kota Palu. Jurnal Lanskap Indonesia. 2020; 12(2): 41 – 53.
[8] Kurniawan T, Laili AF. Penentuan area terdampak ketinggian maksimum tsunami di Pulau Bali berdasarkan Potensi gempabumi pembangkit tsunami pada segmen megathrust Sumba. Jurnal Dialog dan Penanggulangan Bencana. 2019; 10(1): 93 – 104.
[9] Wahyu RO,Djamaluddin R, Mamuaya GE, Yatimantoro T, Priyobudi. Pemodelan inundasi tsunami di sepanjang pesisir Kota Manado akibat Gempabumi M 8,5 di zona subduksi Sulawesi Utara. Jurnal Meteorolodi DAN Geofisika. 2018; 19(1): 13 – 18.
[10] Nugroho RH. Aplikasi ArcGIS Model Builder untuk Analisis Intensitas Pemanfaatan Ruang. Prosiding Seminar Nasional: ”Kebijakan Satu Pera dan Implementasinya untuk Perencanaan Wilayah (DAS) dan Mitigasi Bencana”. Surakarta, Indonesia, 11 September 2021.
[11] Syafitri Y, Bahtiar, Didik LA. Analisis pergeseran lempeng bumi yang meningkatkan potensi terjadinya gempa bumi di Pulau Lombok. Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika. 2018; 3(2): 139 – 146.
[12] Santius SH. Pemodelan tingkat risiko bencana tsunami pad apermukiman di kota bengkulu menggunakan sistem informasi geografis. Jurnal Permukiman. 2015; 10(2): 92 – 105.
[13] Nahak PG, Djunaedi, Wonlele T. Studi perencanaan mitigasi bencana tsunami di daerah wisata Pantai Tablolong. Potensi: Jurnal Sipil Politeknik. 2017; 19(2): 83 – 89.
[14] Veronica Y, Sutoyo, RaU mi, Arif C. 2020. Di dalam: Veronica, editor. Range, capacity, and closest evacuation route analysis to tsunami evacuation shelter in Pandeglang Regency Banten Indonesia. The First International Seminar on Civil and Enviromental Engineering: “Robust Infrastructure Resilient to Natual Disaster”. 2020 Nov 2-4: Bogor, Indonesia: hlm 1 – 17; [diakses 2023 Mar 07]. https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/622/1/012042
Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Authors who publish with Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, JSIL agree to the following terms:
a. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
b. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
c. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).