Perbandingan Elevasi Lahan di Agrohills Berdasarkan GPS RTK dengan Data DEMNAS dan DEM ASTER
Abstract
Penggunaan GPS RTK dalam analisis elevasi lahan dinilai memiliki keakuratan 7 yang cukup baik, namun penggunaan GPS RTK dalam perencanaan lahan dinilai kurang 8 efektif karena akan membutuhkan biaya yang cukup besar dan membutuhkan waktu yang 9 cukup lama apabila area yang dikaji cukup luas sehingga penggunaan DEM dinilai cukup 10 efisien. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat korelasi elevasi DEMNAS 11 dan DEM ASTER dengan data pembanding yang bersumber dari GPS RTK. Pengambilan 12 data dilakukan dengan mengambil titik XYZ sebanyak 112 titik sample di area Agrohills 13 dengan luas sebesar ± 10 ha menggunakan GPS RTK. Perhitungan secara statistik guna 14 melihat nilai korelasi untuk melihat hubungan dan keakuratan data lapang dan data DEM. 15 Hasil kajian menunjukan bahwa rata-rata perbedaan elevasi antara DEMNAS dan GPS 16 RTK adalah 17,38 m sedangkan DEM ASTER dan GPS RTK memiliki rata-rata perbedaan 17 elevasi sebesar 21,78 m. Elevasi DEMNAS memiliki tingkat korelasi yang cukup baik 18 dengan GPS RTK dengan nilai R2 sbesar 0,819, sedangkan nilai korelasi antara DEMAS-19 TER dengan GPS RTK memiliki nilai R2 senesar 0,739. Perbedaan elevasi antar DEM 20 dapat dipengaruhi oleh resolusi dari tiap DEM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 21 DEMNAS dapat direkomendasikan sebagai bahan yang dapat digunakan untuk 22 perencanaan lahan di Bogor Barat Agrohills karena memiliki nilai korelasi yang baik 23 dengan GPS RTK.
Downloads
References
[Kementan]. Kementrian Pertanian. Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. 2014.
Mahmudi. Analisis Ketelitian DEM ASTER GDEM, SRTM, dan LiDAR untuk Identifikasi Area Pertanian Tebu Berdasarkan Parameter Kelerengan (Studi kasus : distrik Tubang, kabupaten Merauke, provinsi Papua) [Skripsi]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro. 2014.
Suwargana N. Analisis perubahan hutan Mangrove menggunakan data penginderaan jarak jauh di pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi. Jurnal Penginderaan Jarak Jauh. 2008; 5(1): 64-74.
Sastrodarsono S. Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan. Jakarta (ID): Pradnya Paramita; 2005.
Joko Setiadi. Aplikasi GPS RTK untuk Pemetaan Bidang Tanah. Reka Geomatika Jurnal Teknik Geodesi dan Geomatika, 2013; Vol.1, No.1.
[BPN] Badan Pertanahan Nasional. On the Job Training Pengenalan CORS (Continuously Operating Reference Station). Jakarta Selatan (ID): Direktorat Pengukuran Dasar Deputi Survei. 2011.
Imam Ghozali. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Edisi 3. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro; 2005.
Anzalta N. Monitoring Geometri Konstruksi Jalan Tol Menggunakan Fotogrametri Wahana Tanpa Awak [Skripsi]. Teknik Geodesi dan Geomatika, Institut Teknologi Bandung. Bandung (ID). 2017.
Husni B A. Perbandingan Elevasi Kelerengan pada DEM SRTM, DEM Aster, dan Hydrosheds Menggunakan GPS RTK di Kebun Pisang PT APS, Lampung Timur [Skripsi]. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID). 2017.
Ikra Akhmat. Analisis Kemiringan Lerengan Berdasarkan Hasil Drone Serta DEM ASTER di Dusun Ngantru, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur [Skripsi]. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID). 2019.
Dharmawan I. 2019. Analisis Kelerengan Berdasarkan Hasil Pemetaan Dengan Drone dan DEMNAS di Lokasi SPR Megajaya dan Sekitarnya [Skripsi]. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID). 2019.
Copyright (c) 2022 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Authors who publish with Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, JSIL agree to the following terms:
a. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
b. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
c. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).