PERPADUAN SERAT DAUN NANAS (ANANAS COMOSUS) DAN KITOSAN SEBAGAI MATERIAL ALAT PENANGKAPAN IKAN RAMAH LINGKUNGAN (Combination of Pineapple Leaf Fiber and Chitosan for Eco-Friendly Fishing Gear Materials)

  • Muth Mainnah
  • . Diniah
  • Budhi Hascaryo Iskandar

Abstract

ABSTRACT

The  utilization  of  pineapple  leaf  materialfiber  for  an  alternative  fishing  gear    is  a  step  of development  to  create  eco-friendly  fishing  gear  material.  The  pineapple  leaf  fib er  was  observed based on mechanical (breaking strength and elongation value) and physical characteristics  (water contents and specific weight) to learn about force of its fiber as natural material for the fishing gear. There  were  two  methods  used  in  this  study,  such  as  concentrates  factor  and  soaking  time  in chitosan. Chitosan concentrates and  soaking times in  respectively were  1, 1.5, 2% and  15, 30, 45 minutes.  The  test  of  mechanical  and  physical  characteristic  had  been  done  in  Engineering  and Design of Wood Building Laboratory, Department of Engineering, Forest Product, Forestry Faculty, Bogor Agricultural University, then for the  breaking strength and elongation value used  Universal Testing  Machine  (UTM).  The  data  were  analyzed  by  Completely  Randomize  Factorial  Design (CRFD).  The  results  showed  that  pineapple  leaf  fiber  consist  of  1.095%  of   water  contents  and 1.005 for specific weight.  Statistical analysis proved that breaking strength value of pineapple leaf fibers was affected by  soaking time in chitosan. The best result of the breaking strength test was when the fiber soaked in chitosan with concentrate 1 % during 45 minutes with amount of breaking strength and elongation 34.84 kgf and 0.60 mm.

Keywords: breaking strength, chitosan, elongation, pineapple leaf fiber

 

ABSTRAK
Pemanfaatan  serat  daun  nanas  untuk  bahan  alat  penangkapan  ikan  merupakan  langkah pengembangan material  yang ramah lingkungan. Serat daun nanas tersebutdiamati berdasarkan sifat  fisis  (kadar  air  dan  berat  jenis)  dan  mekanis  (kekuatan  putus  dan  kemuluran  serat)  yang ditujukan untuk mengetahui kekuatan serat sebagai material alami untuk alat penangkapan ikan. Metode yang digunakan terdiri dari dua faktor, yaitu faktor konsentrasi dan lama pencelupan dalam kitosan.  Konsentrasi  kitosan  yang  digunakan  yaitu  1,  1,5  dan  2%  dan  lama  pencelupan  dalam kitosan 15, 30 dan 45 menit.Pengujian sifat fisis dan mekanis dilakukan di Laboratorium Rekayasa dan  Desain  Bangunan  Kayu,  Departemen  Teknik  Hasil  Hutan,  Fakultas  Kehutanan,  Institut Pertanian Bogor, lalu untuk kekuatan putus dan kemuluran serat menggunakan  Universal Testing Machine  (UTM). Data dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF). Hasil menunjukan  bahwa  serat  daun  nanas  memiliki  kadar  air  dan  berat  jenis  rata-rata  1,095%  dan 1,005.  Analisis statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh lama pencelupan serat di  dalam kitosan terhadap kekuatan putus serat daun nanas, uji kekuatan putus dengan perlakuan terbaik yang  diberikan  terhadap  serat  daun  nanas,  yaitu  serat  nanas  yang  direndam  dalam  kitosan  1% selama 45 menit dengan nilai kekuatan putus sebesar 34,84 kgf dan kemuluran 0,60 mm.

Kata kunci: kekuatan putus, kitosan, kemuluran, serat daun nanas

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Muth Mainnah
Program Studi Teknologi Perikanan Tangkap, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
. Diniah
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor
Budhi Hascaryo Iskandar
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor
Published
2016-11-16