UMPAN BUATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL TANGKAPAN PANCING LAYANG-LAYANG DI SELAT BANGKA, SULAWESI UTARA (The Study of Artificial Bait on the Catch of Kite Fishing in Bangka Strait, North Sulawesi)

  • Alfret Luasunaung
  • Emil Reppie

Abstract

Abstract

Needlefish  (Tylosurus  sp.)  known  locally  as  sako  is  one  of  the  economically  important
fisheries resources in Bangka Strait of North Sulawesi. The success kite fishing is highly dependent
on the availability of small natural bait which is  caught only by lift net during the dark moon phase.
Therefore, it should be attempted using artificial baits to address the issue of lack of natural bait at
certain times. This study aimed to determine the effect of artificial baits toward  catch of  kite  fishing
and to  identify the  species  of needle  fish  caught.  This research was carried out in Bangka Strait  by
using  experimental  method.  Two  types  of  baits  were  used,  namely  natural  bait  (rainbow
sardine/Dussumieria acuta), and artificial baits such as  rubber fish  that  widely available in the bait
shop.  The catch data from four units of kite fishing  were  analyzed using t-test.  The result showed
that  total  catch  during  the  study  were  40  needlefish es  consist  of  Tylosurus  crocodiles  (39)  and
Tylosurus acus melanotus (1). As many as 22 needlefishes caught with natural baits and 18 caught
with  artificial  baits.  The  analysis  showed  that  the  used  of  natural   baits  were  not  significantly
different from the artificial bait.  During the study needlefish could be caught at wind speeds of 4-  7
knots and operated on 11.00–14.45 Mid Indonesian Time.

Keywords: artificial bait, Bangka Strait, kite fishing, wind speed

Abstrak

Ikan cendro (Tylosurus sp.) yang dikenal dengan nama lokal sebagai ikan sako adalah salah satu  sumber  daya  ikan  ekonomis  penting  yang  dihasilkan  dari  perairan  Selat  Bangka,  Sulawesi  Utara.   Keberhasilan  penangkapan  ikan  dengan  pancing  layang-layang  sangat  tergantung  pada  ketersediaan umpan alami berukuran kecil yang tertangkap dengan alat tangkap bagan pada saat  bulan  gelap.  Oleh  karena  itu,  perlu  dicobakan  penggunaan  umpan  buatan  untuk  mengatasi persoalan  kurangnya  umpan  alami  pada  waktu-waktu  tertentu.  Penelitian  ini  ditujukan  untuk  mengetahui  pengaruh  umpan  buatan  terhadap  hasil  tangkapan  pancing  layang-layang  dan  mengidentifikasi  jenis  ikan  cendro  yang  tertangkap.  Penelitian  ini  dilakukan  di  Selat  Bangka
didasarkan  pada  metode  eksperimental.   Dua  jenis  umpan  yang  digunakan,  yaitu  umpan  alami yaitu ikan japuh (Dussumieria  acuta), dan umpan buatan.  Umpan buatan berupa ikan karet yang banyak tersedia di toko pancing. Data tangkapan dikumpulkan dari 4 unit pancing layang-layang, dan kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji  t. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa  hasil  tangkapan  selama  penelitian  berjumlah  40  ekor   ikan  cendro  yang  terdiri  dari Tylosurus  crocodiles  (39  ekor)  dan  Tylosurus  acus  melanotus  (1  ekor).  Sebanyak  22  ekor  ikan cendro  tertangkap  dengan  umpan  alami  dan  18  ekor  ikan  cendro  tertangkap  dengan  umpan buatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan umpan alami tidak berbeda nyata dengan umpan  buatan  pada  pancing  layang-layang  untuk  menangkap  ikan  cendro  di  perairan  Selat Bangka. Ikan cendro dapat tertangkap pada kecepatan angin antara 4–7 knot dan dioperasikan  pada sekitar jam 11.00-14.45 Wita.

Kata kunci: umpan buatan, Selat Bangka, pancing layang-layang, kecepatan angin

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Alfret Luasunaung
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi
Emil Reppie
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi
Published
2016-11-27