Pemanfaatan Kitosan dalam Daur Ulang Air sebagai Aplikasi Teknik Produksi Bersih
Abstract
Industri pengolahan udang merupakan salah satu industri yang aktivitasnya menggunakan air dalam jumlah besar. Kuantitas dan efisiensi penggunaan air di industri tersebut sampai dengan saat ini belum
mendapat perhatian serius oleh pihak manajemen bila dibandingkan dengan perhatian terhadap mutu dan kualitas air yang digunakan. Produksi bersih menawarkan suatu strategi yang bersifat solutif untuk
meminimalisir dan mengefisiensikan penggunaan sumberdaya air dan turut serta membantu pengelolaan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tingkat konsentrasi biokoagulan kitosan dalam
daur ulang air limbah pencucian udang, kelayakan ekonomi dan manfaatnya bagi lingkungan. Penelitian ini secara teknis dilakukan dengan metode jar test, yaitu melalui proses koagulasi – flokulasi dan absorbsi dengan konsentrasi kitosan 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, dan 20 ppm. Paramater yang diamati meliputi BOD, COD, TSS, warna, kekeruhan, TDS, dan total coliform. Kelayakan ekonomi dilakukan melalui analisis
B/C Ratio dan Payback periode, serta analisis lingkungan dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi larutan kitosan sebesar 15 ppm dengan dua kali proses koagulasi flokulasi dan
melalui absorbsi kitosan serpihan 15 gram, efektif mengubah air limbah menjadi air bersih. Kitosan secara signifikan dapat menurunkan BOD 76%, COD 86%, TSS 61%, warna 85%, kekeruhan 89%, TDS 10%, dan total
coliform. Penggunaan kitosan sebagai bahan daur ulang air layak secara
ekonomi dilihat dari nilai B/C Ratio lebih dari 1, memiliki nilai Payback periode 4 bulan, dan secara lingkungan dapat menghemat penggunaan sumberdaya air.
mendapat perhatian serius oleh pihak manajemen bila dibandingkan dengan perhatian terhadap mutu dan kualitas air yang digunakan. Produksi bersih menawarkan suatu strategi yang bersifat solutif untuk
meminimalisir dan mengefisiensikan penggunaan sumberdaya air dan turut serta membantu pengelolaan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tingkat konsentrasi biokoagulan kitosan dalam
daur ulang air limbah pencucian udang, kelayakan ekonomi dan manfaatnya bagi lingkungan. Penelitian ini secara teknis dilakukan dengan metode jar test, yaitu melalui proses koagulasi – flokulasi dan absorbsi dengan konsentrasi kitosan 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, dan 20 ppm. Paramater yang diamati meliputi BOD, COD, TSS, warna, kekeruhan, TDS, dan total coliform. Kelayakan ekonomi dilakukan melalui analisis
B/C Ratio dan Payback periode, serta analisis lingkungan dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi larutan kitosan sebesar 15 ppm dengan dua kali proses koagulasi flokulasi dan
melalui absorbsi kitosan serpihan 15 gram, efektif mengubah air limbah menjadi air bersih. Kitosan secara signifikan dapat menurunkan BOD 76%, COD 86%, TSS 61%, warna 85%, kekeruhan 89%, TDS 10%, dan total
coliform. Penggunaan kitosan sebagai bahan daur ulang air layak secara
ekonomi dilihat dari nilai B/C Ratio lebih dari 1, memiliki nilai Payback periode 4 bulan, dan secara lingkungan dapat menghemat penggunaan sumberdaya air.
Authors
RatnawulanA., NoorE., & SuptijahP. (2018). Pemanfaatan Kitosan dalam Daur Ulang Air sebagai Aplikasi Teknik Produksi Bersih. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 21(2), 276-286. https://doi.org/10.17844/jphpi.v21i2.23044
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.