Pembentukan Portofolio Optimal dengan Strategi Pasif dan Aktif pada Periode Pra, Masa, dan Pasca Pandemi Covid-19
Abstract
Kebijakan untuk mencegah penyebaran Pandemi Covid-19 menyebabkan masyarakat mulai mencari mata pencaharian baru untuk melanjutkan hidup, salah satunya dengan investasi saham. Namun, Pandemi Covid-19 yang terjadi menyebabkan penurunan nilai pasar saham dari berbagai indeks pasar saham dan peningkatan risiko pasar saham. Untuk mengurangi risiko, dilakukan diversifikasi dengan membentuk portofolio. Dikarenakan terdapat aturan bahwa investor tidak boleh berinvestasi pada satu sektor saham saja, dilakukan pembentukan portofolio pada perwakilan sebelas sektor saham IDX-IC yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan pada April hingga Juli 2024 menggunakan metode Markowitz dengan strategi pasif dan aktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya penurunan return dan peningkatan risiko portofolio. Sementara dari segi komposisi saham pembentuk portofolio, pada periode pra Pandemi Covid-19 baik itu dengan strategi pasif atau aktif, sektor yang mencatatkan komposisi terbesar adalah sektor Barang Konsumen Primer, Teknologi, Keuangan, dan Infrastruktur. Pada portofolio masa pandemi Covid-19 dengan strategi pasif, sektor yang mencatatkan komposisi terbesar adalah Perindustrian, Barang Konsumen Primer, Kesehatan, dan Teknologi, sedangkan pada strategi aktif adalah sektor Barang Konsumen Non-Primer. Pada portofolio saham pasca Pandemi Covid-19 dengan strategi pasif, sektor yang mencatatkan komposisi terbesar adalah Keuangan, Barang Konsumen Primer, dan Infrastruktur, sedangkan pada strategi aktif adalah Keuangan, Kesehatan, dan Barang Konsumen Primer. Susunan portofolio pasca Pandemi kembali kepada susunan semula seperti situasi pra Pandemi Covid-19 dengan penambahan satu sektor baru dengan komposisi terbesar pada portofolio yaitu sektor Kesehatan. Strategi optimal pembentukan portofolio jika investor ingin meminimalkan risiko adalah strategi pasif, tetapi jika investor ingin memaksimalkan return adalah strategi aktif.