Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Perah KUNAK (Studi Kasus Usaha Ternak Kavling 176, Desa Pamijahan Kab. Bogor)
Abstract
Susu adalah salah satu komoditi peternakan dengan tingkat konsumsi tinggi. Namun, kesenjangan antara produksi dan konsumsi susu mengharuskan kita untuk melakukan impor dari negara lain. Selanjutnya, pembangunan usaha diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi susu nasional. ‘Kavling 176’ adalah salah satu peternakan yang membantu memasok produk susu. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis kelayakan usaha pada ‘kavling 176’. Analisis kelayakan digunakan menentukan 1) aspek non finansial usaha; 2) potensi pengembangan usaha dari aspek finansial; 3) analisis sensitivitas usaha. metode yang digunakan dalam aspek finansial adalah Net Present Value (NPV), Internal rate of return (IRR), Net B/C Ratio, Payback Period (PBP) dan Break Event Point (BEP). Berdasarkan tujuan, hasil yang diperoleh adalah 1) usaha dinyatakan layak menurut aspek non finansial; 2) pengembangan bisnis dapat dilakukan dengan nilai NPV Rp 292 514 822.00, IRR 25.93%, Net B/C Ratio 1.42, PBP 2.83 tahun, dan BEP Rp 225 155 564.00; 3) usaha dinyatakan sensitif pada penurunan produksi hingga 17% dan kondisi gabungan hingga 7%.
Kata kunci : analisis kelayakan, analisis sensitivitas, finansial, non finansial, susuDownloads
Copyright (c) 2019 Jurnal Manajemen dan Organisasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.