Analisis Nilai Tambah dan Penentuan Metrik Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Pepaya Calina (Studi Kasus di PT Sewu Segar Nusantara)
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi rantai pasok pepaya Calina, menganalisis nilai tambah yang dihasilkan oleh setiap anggota pada rantaipasokankomoditas pepaya Calina, dan mendesain metrik pengukurankinerja anggota rantai pasokan. Metode Hayami dan Analytic Network Process (ANP) merupakan metode yang digunakan untuk menghitung nilai tambah dan mendesain metrik pengukuran kinerja rantai pasok pepaya Calina. Nilai keuntungan yang diraih oleh mitra tani sebesar 57.74%. Sementara perusahaan mendapatkan nilai tambah sejumlah 50.7% untuk Sunpride dan 55.56% untuk Sunfresh. Sedangkan bagi ritel dan pasar tradisional, nilai keuntungan yang diperoleh sebesar 36% dan nilai tambah sebesar 16.56%. Dalam penentuan metrik pengukuran kinerja rantai pasok menggunakan ANP, indikator yang dirasa paling berpengaruh dalam menentukan sustainable supply chain menurut para pakar adalah kualitas (0.74). Hal ini disebabkan karena kualitas dianggap mampu dalam menentukan tingkat harga, memberikan kepuasan kepada konsumen dan dalam jangka panjang mampu menciptakan loyalitas konsumen. Oleh karena itu, petani sebagai penentu kualitas dan kuantitas pepaya Calina menjadi pihak paling berpengaruh di dalam rantai pasok (0.287), yang berujung pada keuntungan ekonomi rantai pasok kedepannya.
Kata kunci : analytical network process, nilai tambah, pengukuran kinerja, rantai pasokDownloads
Copyright (c) 2019 Jurnal Manajemen dan Organisasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.