DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI WILAYAH PESISIR PANGANDARAN

  • Bambang Dwi Dasanto Centre for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific (CCROM - SEAP)
  • Sulistiyanti Sulistiyanti Centre for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific (CCROM - SEAP)
  • Andria Anria Centre for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific (CCROM - SEAP)
  • Rizaldi Boer Centre for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific (CCROM - SEAP)

Abstract

Salah satu dampak paling signifikan dari perubahan iklim adalah kenaikan permukaan laut. Wilayah pesisir Pangandaran yang terletak di Selatan Jawa Samudra Hindia secara langsung memiliki risiko banjir lebih tinggi akibat kenaikan permukaan laut (SLR) dibandingkan dengan wilayah pesisir di Utara Jawa. Dampak langsung dari kenaikan muka laut, pada umumnya, diukur berdasarkan besarnya kerusakan fisik maupun kerugian ekonomi. Dalam kajian ini, kerusakan fisik dinotasikan sebagai persentase penyusutan atau perubahan penggunaan/tutupan lahan yang terpapar oleh banjir air laut. Kerugian ekonomi didekati dengan biaya kerusakan tiap jenis penggunaan lahan yang terpapar oleh banjir air laut. Satuan biaya (unit cost) tiap jenis penggunaan/tutupan lahan yang terusakkan dapat diperoleh dari hasil survei kuesioner, diskusi kelompok mendalam (focus group discussion, FGD), dan riset terdahulu. Hasil analisis SLR menunjukkan bahwa sementara penurunan tanah mencapai lebih dari 85 ha. Sementara itu, kerugian permanen akibat SLR pada 2025 dan 2050 hampir sama yaitu sekitar 40 ha, meskipun SLR meningkat lebih dari 0,24 meter menjadi 0,50 meter (skenario rendah) atau dari 0,30 meter hingga 0,64 meter (skenario tinggi). Ini bisa dimengerti karena elevasi Pantai Pangandaran cukup tinggi. Selain kerugian fisik, jenis kerugian lain yang disebabkan oleh SLR rusak atau hilang sebagian dari penggunaan lahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kerugian tertinggi terjadi di sektor permukiman dibandingkan dengan sektor pertanian, dan permukiman yang terkena dampak SLR lebih luas dengan meningkatnya periode proyeksi.

Metrics

Metrics Loading ...

Downloads

Download data is not yet available.

References

Carton, J., Giese, B.and Grodsky, S. 2005. Sea level rise and the warming of the oceans in the simple ocean data assimilation (soda) ocean reanalysis. J. Geophys. Res, 110. DOI 10.1029/2004JC002817.

IPCC. 2001. Climate Change 2001: The Physical Science Basis. (eds.) J. T. Houghton, Y. Ding, D.J. Griggs, M. Noguer, P. J. van der Linden and D. Xiaosu. Working Group 1 Contribution to the Third Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Appendix II.3.11 on GHG forcing)Nicholls, R., 2003. Case study on sea-level rise impacts

IPCC. 2007. Intergovernmental Panel on Climate Change. 2007. Climate Change 2007: Mitigation of Climate Change. Contribution of Working Group III to the Fourth Assessment Report of The Intergovernmental Panel on Climate Change [B. Metz, O.R. Davidson, Bosch P.R., Dave, R., Meyer, L.A. (eds)]. Cambridge University Press, Cambridge, United Kingdom and New York, NY, USA. (http://www.ipcc.ch/pdf/assessment-report/ar4/wg3/ar4-wg3- chapter9.pdf).

Nicholls, R., Hanson, S., Lowe, J., Warrick, R., Lu, X., Long, A., and Carter, T. 2011. Constructing sea-level scenarios for impact and adaptation assessment of coastal area: A guidance document. In: Supporting Material, Intergovernmental Panel on Climate Change Task Group on Data and Scenario Support for Impact and Climate Analysis.

Snoussi, M., Ouchani, T.and Niazi, S. 2008. Vulnerability assessment of the impact of sea-level rise and flooding on the moroccan coast: The case of the mediterranean eastern zone. Estuarine, Coastal and Shelf Science, 77(2): 206-213. DOI 10.1016/j.ecss.2007.09.024.

Yin, C., Li, Y. and Urich, P. 2013. Simclim 2013 data manual. C. Ltd (Ed.). New Zealand.

Published
2022-08-01
How to Cite
DasantoB. D., SulistiyantiS., AnriaA., & BoerR. (2022). DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI WILAYAH PESISIR PANGANDARAN. RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian Dan Lingkungan, 9(2), 82-94. https://doi.org/10.29244/jkebijakan.v9i2.28039
Section
Articles