KEBIJAKAN PENGELOLAAN BAHAYA DALAM WISATA GUA PURWOREJO DAN SEKITARNYA

  • Saharani Kushendaryanti Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB University, Bogor 16680
  • Endang Koestati Sri Harini Muntasib Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB University, Bogor 16680
  • Arzyana Sunkar Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB University, Bogor 16680
Keywords: Endokarst, exokarst, cave exploration, Seplawan

Abstract

Nature tourism activities are increasingly in demand, one of which is cave tourism. Cave tourism displays exokarst and endokarst formations, cave tourism still has the potential for danger that can cause accidents/losses for visitors. Potential dangers come from physical, biological, and human activities. Risk management is needed to reduce potential losses for managers and visitors. This study aims to compile hazard management in Purworejo cave tourism and its surroundings by inventorying and analyzing potential physical, biological, and human activity hazards through a case study in Seplawan Cave, Purworejo. Research methods; field observation, inventory of potential hazards, literature studies, interviews with managers and visitors. Data were analyzed using modified UNEP 2008 and NSPA 2008 guidelines. Potential physical hazards in the exokarst area include slippery stairs and landslides, no biological hazards were found. Potential physical hazards in endokarst include slippery roads, muddy soil, flooding, low stalactites, narrow corridors, and high humidity; biological hazards in endokarst include bats and guano; the dangers of human activities in both areas are carrying excessive loads, running on stairs, entering the cave when it rains, staying overnight in the cave, not using cave equipment, and approaching the edge of the cliff. Risk management includes educating guides and visitors, adding safety ropes to the cave path, and installing warning signs in low stalactite areas, narrow passages, bat dwellings, and muddy areas.

Metrics

Metrics Loading ...

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Arzyana Sunkar, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB University, Bogor 16680

Departemment of Forest Resources Conservation and Ecotourism

References

[DINPORAPAR] Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata. 2022. Statistik Pariwisata Jawa Tengah dalam Angka 2022.

[Gitapala] Teknologi Pertanian Pecinta Alam. 2014. Standar Operasional Prosedur Divisi Hutan Gunung. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

[ISCA] International Show Cave Association, [IUCN] International Union for the Conservation of Nature, [UIS] International Union of Speleology. 2014. Recommended International Guidelines for the Development And Management of Show Caves. [diakses pada 2 Mei 2024]. KIP Articles. https://digitalcommons.usf.edu/kip_articles/6565

[UNEP] United Nation Environment programme. 2008. Disaster Risk management for Coastal TourismDestinations Responding to Climate Change, A Practical Guide for Decision Maker. France (FR): UNEP.

Arifin HS, Munandar A, Nurhayati HSA, Kaswanto RL. 2009. Potensi Kegiatan Agrowisata di Perdesaan. Buku Seri IV: Manajemen Lanskap Perdesaan bagi Kelestarian dan Kesejahteraan Lingkungan. Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Ashari A. 2013. Kajian geomorfologi kompleks Gua Seplawan kawasan Karst Jonggrangan. Geomedia Majalah Ilmu dan Informasi Kegeografian 11(1): 52–64. doi: 10.21831/gm.v11i1.3568.

Febriana NPR, Kaswanto RL 2015. Tourism Track Management of Cibeureum Waterfall as a Provider of Landscape Beautification Service at Gunung Gede Pangrango National Park. Procedia Environmental Sciences 24: 174-183. https://doi.org/10.1016/j.proenv.2015.03.023

Hamzah H, Suharjito D, Istomo I. 2016. Efektivitas Kelembagaan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan pada Masyarakat Nagari Simanau, Kabupaten Solok. Jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan 2(2): 116-128. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jkebijakan/article/view/10979

Indonesia Speleological Society. Basis Data Kecelakaan. [diakses 1 Mei 2024]. Basis Data Kecelakaan | Masyarakat Speleologi Indonesia (caves.or.id)

Irwin MA. 2022. The Thailand Cave Rescue: General Anaesthesia in Unique Circumstances Presents Ethical Challenges for the Rescue Team. Journal Bioethonolgy International 19(2): 265–271. doi:10.1007/s11673-022-10168-w.

Maryanto S. 2013. Sedimentologi Batugamping Formasi Jonggrangan di Sepanjang Lintasan Gua Kiskendo, Girimulyo, Kulon Progo. Pustaka Survei Geologi 23(2): 105–120.

Meilani R, Muthiah J, Muntasib EKSH. 2018. Reducing the risk of potential hazard in tourist activities of Mount Bromo. IOP Conference Series Earth Environ Science 149(1). doi:10.1088/1755-1315/149/1/012021.

Muntasib EH, Ulfah MM, Samosir A, Meilani R. 2018. Potensi Bahaya bagi Keselamatan Pengunjung di Kawasan Wisata Pantai Pangandaran Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal Nat Resour Environ Management) 8(1): 15–25. doi:10.29244/jpsl.8.1.15-25.

Muthiah J, Soekmadi R, Nurrochmat DR. 2015. Dampak Kegiatan Wisata Alam bagi Masyarakat dalam Kawasan Taman Nasional Komodo Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan: Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan 2(1): 60-69. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jkebijakan/article/view/10393

National Speleological Society. 2014. America Caving Accident 82(5): 1-32. [diakses 1 Mei 2024]. caves.org/wp-content/uploads/Publications/aca/May_24_News.pdf

Nurysyifa F, Kaswanto RL. 2021. Kelembagaan Program Citarum Harum dalam Pengelolaan Sub DAS Cirasea, Citarum Hulu. Jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan 8(3): 121-135. https://doi.org/10.29244/jkebijakan.v8i3.28064

Rachmawati E. 2017. Mampukah Masyarakat Lokal menjadi Pengelola Wisata?. Jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan: Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan 1(1): 30-34. Retrieved from https://journal.ipb.ac.id/index.php/jkebijakan/article/view/10276

Rahmafitria F, Kaswanto RL. 2024. The Role of Eco-attraction in the Intention to Conduct Low-Carbon Actions: A Study of Visitor Behavior in Urban Forests. International Journal of Tourism Cities 10(3): 881-904. https://doi.org/10.1108/IJTC-07-2023-0138

Rahmafitria F, Pratama AR, Kaswanto RL, Miller L. 2024. Tourism Accessibility in A Protected Area: Toward the Psycho-social Approach. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 1366(1): 012016. IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1755-1315/1366/1/012016

Ramdhan M, Priyambodo DG, Yulius Y. 2023. Rekomendasi Penggunaan Sumberdaya Air Tanah di Pulau Karimunjawa. Jurnal Risalah kebijakan pertanian dan lingkungan: Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan 10(1): 11-23. https://doi.org/10.29244/jkebijakan.v10i1.45765

Sunkar A, Lakspriyanti AP, Haryono E, Brahmi M, Setiawan P, Jaya AF. 2022. Geotourism Hazards and Carrying Capacity in Geosites of Sangkulirang-Mangkalihat Karst, Indonesia. Sustainability 14(3): 1–26. doi:10.3390/su14031704.

Sunkar A. 2014. Pedoman Sistem Klasifikasi Gua Karst : Kunci Pemanfaatan Gua Karst Berkelanjutan. Jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan: Rumusan Kajian Strategi Bidang Pertanian dan Lingkungan 1(1): 1–6. doi:10.20957/jkebijakan.v1i1.10270

How to Cite
KushendaryantiS., MuntasibE. K. S. H., & SunkarA. (1). KEBIJAKAN PENGELOLAAN BAHAYA DALAM WISATA GUA PURWOREJO DAN SEKITARNYA. RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian Dan Lingkungan, 11(3), 226-235. https://doi.org/10.29244/jkebijakan.v11i3.59313
Section
Articles
##plugins.generic.relatedArticle.noArticleFound##