ANALYSIS OF REVERSE SUPPLY CHAIN PERFORMANCE IN BEEF INDUSTRY WITH THE SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE METHOD
Abstract
Pengelolaan produk retur dari pelanggan sangat mendesak untuk mengurangi kerugian perusahaan yang lebih besar akibat produk yang dikembalikan dari pelanggan. Manajemen produk yang dikembalikan seringkali bukan prioritas bagi perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba mengukur kinerja pelaku rantai pasok di sepanjang rantai pasok balikan daging sapi. Analisis menggunakan SCOR dan pembobotan nilai menggunakan AHP, kemudian menghitung perbandingan indikator kinerja utama dengan Objective Matrix. Hasil analisis menggunakan Objective Matrix dan Sistem Traffic Light dengan 16 indikator untuk proses pengiriman dan penarikan menunjukkan kesembilan indikator tersebut masih jauh dari target. Akibatnya ketiga indikator tersebut tidak mencapai tujuan, dan keempat indikator tersebut mencapai satu sasaran. Indikator ini menunjukkan urgensi peningkatan kinerja perusahaan, yaitu indikator resale produk yang telah diperbaiki, lead time pengiriman dan penarikan produk, pemeriksaan kualitas, dan peningkatan fasilitas produk. Hasilnya menunjukkan potensi peningkatan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja rantai pasokan balik daging sapi, mengoptimalkan biaya yang digunakan, dan mengurangi risiko di sepanjang rantai pasokan balik. Hasil analisis juga menunjukkan nilai tertinggi dan persentase terendah, yaitu 1.210 dan 72%, yaitu banyaknya produk yang dapat dijual kembali terhadap produk yang dikembalikan. Penelitian ini memiliki kebaruan dalam mengukur kinerja balik rantai pasok yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Kata kunci: daging sapi, OMAX, KPI, reverse supply chain, COR, traffic light system