KANDUNGAN KARBON ORGANIK TOTAL DAN FOSFAT PADA SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN

Beta Susanto Barus(1) , Roy Yosua Munthe(2) , Miko Bernando(3)
(1) Jurusan Ilmu Kelautan, FMIPA, Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir,
(2) Jurusan Ilmu Kelautan, FMIPA, Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir,
(3) Jurusan Ilmu Kelautan, FMIPA, Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir

Abstrak

Aktivitas antropogenik menghasilkan limbah domestik dan pertanian yang terdistribusi ke perairan yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kandungan karbon organik total dan fosfat dari perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan karbon organik total dan fosfat serta menganalisis sebaran dan korelasi konsentrasi karbon organik total dan fosfat pada sedimen dasar di muara Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2019. Pengambilan sampel sedimen menggunakan metode purposive sampling pada 10 stasiun saat kondisi surut. Analisis karbon organik total menggunakan metode Kadar Abu sesuai dengan SNI 01-2891-1992 dan analisis fosfat dengan metode Bray and KurtzPola sebaran konsentrasi karbon organik total dan fosfat dianalisis menggunakan software Surfer 9. Analisis korelasi dilakukan dengan program Ms. Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi karbon organik total berkisar antara 3,71 - 7,42 % dan konsentrasi fosfat berkisar antara 16,49 mg/kg - 26,45 mg/kg. Sebaran konsentrasi karbon organik total dan fosfat dipengaruhi oleh tipe substrat sedimen pada setiap stasiun. Sedimen dengan tekstur yang lebih halus memiliki kandungan bahan organik total dan fosfat lebih tinggi. Karbon organik total dan fosfat di perairan muara Sungai Banyuasin memiliki korelasi yang positif dan kuat. Semakin tinggi kandungan karbon organik total di perairan akan diikuti dengan semakin tinggi juga kandungan fosfatnya.

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

Agussalim, A. & Hartoni. 2014. Potensi kesesuaian mangrove sebagai daerah ekowisata di Pesisir Muara Sungai Musi Banyuasin. J. Maspari, 6(2): 148-156. https://doi.org/10.36706/maspari.v6i2.3037

Allen, B.L. & B.F. Hajek. 1976. Mineral occurrence in soil environments. In: J.B. Dixon and S.B. Weed (Editors), Minerals in Soil Environments (second edition). Soil Science Society of America, Madison, WI. 278 p.

Barus, B.S., R. Aryawati, W.A.E. Putri, E. Nurjuliasti, G. Diansyah, & E. Sitorus. 2019. Hubungan N-total dan C-organik sedimen dengan makrozoobentos di perairan Pulau Payung, Banyuasin, Sumatera Selatan, J. Kelautan Tropis, 22(2): 147-156. https://doi.org/10.14710/jkt.v22i2.3770

Blair, N.E. & R.C. Aller. 2012. The fate of terrestrial organic carbon in the marine environment. Annual Review of Marine Science, 4: 401-423. https://doi.org/10.1146/annurev-marine-120709-142717

Bray R.H. & L.T. Kurtz. 1945. Determination of total, organic and available forms of phosphorus in soils. Soil Science, 59:39-45. http://doi.org/10.1097/00010694-194501000-00006

Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting, & M.J. Sitepu. 1996. Pengelolaan sumber daya. Jakarta: PT. Pramadya Pramita. Jakarta. 326 p.

Effendi, H. 2003. Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 249 p.

François, R., S. Honjo, R. Krishfield, & S. Manganini. 2002. Factors controlling the flux of organic carbon to the bathypelagic zone of the ocean. Global Biogeochemical Cycles, 16(4): 34-20. https://doi.org/10.1029/2001GB001722

Hakanson, L. & A.C. Bryann. 2008. Eutrophication in the Baltic Sea present situation, nutrient transport processes, remedial strategies. Springer-Verlag. Berlin Heidelberg. 261 p.

Hartoni & A. Agussalim. 2007. Laju sedimen tersuspensi di wilayah pembangunan pelabuhan Tanjung Api-Api muara Sungai Banyuasin Kabupaten Banyuasin. J. Penelitian Sains, 10(2): 204-211. https://doi.org/10.36706/jps.v10i2.441

Hutasoit, R., S.S. Yulina, & M. Yusuf. 2014. Studi kandungan karbon organik total (KOT) dan fosfat di Perairan Sayung, Kabupaten Demak. J. Oseanografi, 3(1): 74-80. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/4706

Latifah, I., P. Yanuar, & H.P. Nora. 2013. Analisis kandungan karbon organik dalam sedimen di Sungai Jeneberang pada bagian hulu dengan mempergunakan model soil and water assesment tools. J. Teknik Hidraulik, 4(2): 117-128. https://doi.org/10.32679/jth.v4i2.505

Madjid, A. 2007. Dasar-dasar ilmu tanah: Bahan ajar online. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya. Palembang, 275 p.

Manoarfa, W.D. 1992. Pemanfaatan limbah pabrik gula blotong dalam produksi klekap pada tanah tambak bertekstur liat. Program Pascasarjana. Universitas Hasanuddin. Makasar. 70 p.

Maulana, M., H.M. Lilik, & Y.W. Sri. 2014. Studi kandungan fosfat bioavailable dan karbon organik total (KOT) pada sedimen dasar di muara Sungai Manyar Kabupaten Gresik. J. Osenaografi, 3(1): 32-36. https://doi.org/10.14710/buloma.v3i1.11216

McKelvie, I.D. 1999. Phosphate. Handbook of water analysis. Marcel Dekker, Inc. New York. 273-295 pp.

Menon, R.G. 1973. Soil and Water Analysis. Food and Agriculture Organization. United Nations Development. New York. 188 p.

Muchtar, M. 2012. Distribusi zat hara, nitrat dan silikat di perairan Kepulauan Natuna. J. Ilmu Kelautan dan Teknologi Kelautan Tropis, 4(2): 304-317. https://doi.org/10.29244/jitkt.v4i2.7792

Patty, S.I., H. Arfah, & M.S. Abdul. 2015. Zat hara (fosfat, nitrat), oksigen terlarut dan pH kaitannya dengan kesuburan di Perairan Jikumerasa, Pulau Buru. J. Pesisir dan Laut Tropis, 1(1): 43-50. https://doi.org/10.35800/jplt.3.1.2015.9578

Paytan, A. & K. McLaughlin. 2007. Phosphorus in our waters. Oceanography, 20(2): 200-208. https://doi.org/10.5670/oceanog.2007.71

Permatasari, I.R., B.S. Barus, & G. Diansyah. 2019. Analisis nitrat dan fosfat pada sedimen di Muara Sungai Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. J. Penelitian Sains, 21(3): 140-150. https://doi.org/10.36706/jps.v21i3.545

Pratono, Razak, & Gunawan. 2009. Pestisida organoklorine di sedimen pesisir Muara Citarum, Teluk Jakarta serta peran penting fraksi halus sedimen sebagai pentransport DDT dan proses diagenesanya. J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 1(2): 11-21.https://doi.org/10.29244/jitkt.v1i2.7869

Prianto, E., Husnah, & S. Aprianti. 2010. Karakteristik fisika kimia perairan dan struktur komunitas zooplankton di estuari Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan. J. Bawal, 3(3): 149-157. http://doi.org/10.15578/bawal.3.3.2010.149-157

Putri, W.A.E., A.I.S.Purwiyanto, Fauziyah, F. Agutriani, & Y. Suteja. 2019. Kondisi nitrat, nitrit, amonia, fosfat dan BOD di muara Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan. J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 11(1): 65-74. https://doi.org/10.29244/jitkt.v11i1.18861

Rifardi. 2008. Tekstur sedimen sampling dan analisis. UNRI Press. Pekanbaru. 101 p.

Ruttenberg, K.C. 2003. The global phosphorus cycle. In: Treatise on Geochemistry. Elsevier. 643 p.

Santoso, A.D. 2007. Kandungan zat hara fosfat pada musim barat dan musim timur di Teluk Hurun Lampung. J. Teknik Lingkungan, 8(3): 207-210. http://doi.org/10.29122/jtl.v8i3.426

Sanusi, H.S. & S. Putranto. 2009. Kimia laut dan pencemaran. Proses fisika kimia dan interaksinya dengan lingkungan. Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 324 p.

Saraswati, N.L., I. Wayan, & I.H. Gede. 2017. Analisis kualitas perairan pada wilayah perairan Pulau Serangan bagian utara berdasarkan baku mutu air laut. J. of Marine and Aquatic Science, 3(2): 163-170. https://doi.org/10.24843/jmas.2017.v3.i02.163-170

Schlesinger, W.H. & E.S. Bernhardt. 2013. Biogeochemistry: An analysis of global change. 3rd edition. Elsevier. 688 p.

Schlünz, B. & R.R. Schneider. 2000. Transport of terrestrial organic carbon to the oceans by rivers: re-estimating flux- and burial rates. Int. J. Earth Science, 88: 599–606. https://doi.org/10.1007/s005310050290

Secrieru, D. & G. Oaie. 2009. The Relation between the grain size composition of the sediments from the new black sea and their total organic carbon (TOC) content. Geo-Eco-Marina, 15: 5-11. https://doi.org/10.5281/zenodo.57303

Seitzinger, S.P., J.A. Harrison, E. Dumont, A.H.W. Beusen, & A.F. Bouwman. 2005. Sources and deliver of carbon, nitrogen, and phosphorous to the coastal zone: an overview of Global Nutrient Export from Watersheds (NEWS) models and their application. Global Biogeochemistry Cycles, 19: 478-492. https://doi.org/10.1029/2005GB002606

Simbolon, F., H. Surbakti, & Hartoni. 2015. Analisis pola sebaran sedimen tersuspensi menggunakan teknik penginderaan jauh di perairan muara Sungai Banyuasin. J. Maspari, 7(2): 1-10. https://doi.org/10.36706/maspari.v7i2.2432

Penulis

Beta Susanto Barus
betasusanto@unsri.ac.id (Kontak utama)
Roy Yosua Munthe
Miko Bernando
Biografi Penulis

Beta Susanto Barus, Jurusan Ilmu Kelautan, FMIPA, Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir

Marine Science Department of Sriwijaya University

KANDUNGAN KARBON ORGANIK TOTAL DAN FOSFAT PADA SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN. (2020). Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(2), 395-406. https://doi.org/10.29244/jitkt.v12i2.28211

Rincian Artikel

Cara Mengutip

KANDUNGAN KARBON ORGANIK TOTAL DAN FOSFAT PADA SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN. (2020). Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(2), 395-406. https://doi.org/10.29244/jitkt.v12i2.28211
No Related Submission Found