Implementasi Kebijakan SPP-IRT oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat

Authors

  • Retno Anggrina Khalistha Dewi Badan Pengawas Obat dan Makanan, Jakarta
  • Yohana Tania Tio Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor
  • Lilis Nuraida Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor
  • Winiati P. Rahayu Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor

DOI:

https://doi.org/10.29244/jmpi.2025.12.2.198

Keywords:

fulfillment of commitments, Health Offices in West Java, SPP-IRT

Abstract

The Certificate of Fulfillment of Home Industry Processed Food Production Commitments (SPP-IRT) is a legal authorization granted to home industries (IRTP) to produce and distribute processed food products (P-IRT). This study aimed to evaluate the suitability of SPP-IRT issuance in West Java Province and to identify the obstacles encountered in its implementation across different regions. The research was conducted using survey data from 17 respondents, each representing a District/City Health Office in West Java. The level of implementation was categorized into four groups—appropriate, moderately appropriate, less appropriate, and not appropriate—based on scores for main and additional criteria. The District/City Health Offices in West Java achieved 96.47% compliance with the main monitoring criteria and 94.12% compliance with the additional criteria. Fourteen health offices (82.35%) were categorized as appropriate, while three (17.65%) were categorized as less appropriate. The main obstacles reported by the District/City Health Offices included limited human resources, insufficient time, and inadequate budgets. Suggested solutions included increasing the number of certified food safety instructors and district food inspectors, improving time management and work prioritization, and optimizing budget allocation.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustina N, Muchran M, Nasrullah. 2025. Pengaruh keterbatasan anggaran terhadap efektivitas program pelatihan tenaga kerja Studi kasus Disnakertrans Sulawesi Selatan. YUME : J Manage-ment. 8 (1): 1533–1556. doi:10.37531/yum.v8i1. 8721

Attamimi GR, Kinseng RA, Agusta I. 2018. Class and structural inequality of fishing communities in Ambon City. Sodality: J Sosiologi Pedesaan. 6 (3): 228–236. doi:10.22500/sodality.v6i3.22607

Attriani AN. 2022. Tantangan dan isu strategis sumber daya manusia kesehatan pada Puskesmas di Indo-nesia. J Kesehatan Tambusai. 3 (3): 363–370. doi:10.31004/jkt.v3i3.6102

Augusta MO, Syeira CPO, Hadiapurwa A. 2021. Penggunaan teknologi blockchain dalam bidang pendidikan. Produktif : J Ilmiah Pendidikan Tek-nologi Informasi. 5 (2): 437–442. doi:10.35568/ produktif.v5i2.1259

[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2012. Peraturan Kepala BPOM RI No: HK.03.1.23.04. 12.2207 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.

[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2018. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22 tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.

[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2021. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 16 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Pengawas Pangan Kabupaten/Kota Dan Penyuluh Keamanan Pangan.

Dewi RAK, Asrial C, Rahayu WP. 2020. Implementasi penerbitan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga di Provinsi Gorontalo. J Mutu Pangan. 7 (2): 52–58. doi: 10.29244/jmpi.2020.7.2.52

Gea AA. 2014. Time management: menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Humaniora. 5 (2): 777–785. doi:10.21512/humaniora.v5i2.3133

Lestari TRP. 2020. Penyelenggaraan keamanan pangan sebagai salah satu upaya perlindungan hak masyarakat sebagai konsumen. Aspirasi: J Masa-lah-Masalah Sosial. 11 (1): 57–72. doi: 10.46807/aspirasi.v11i1.1523

[PP] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2019. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan.

Rahayu WP. 2018. Kajian Implementasi Persyaratan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP). Bagian I: Penerapan Pedoman SPP-IRT oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Laporan Tenaga Ahli. BPOM RI.

Rahman H. 2023. Pendampingan pelaku UMKM dalam penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikasi Pemenuhan Komitmen Produksi Pangan Olahan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) di Desa Ponggang, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang. Civitas Consecratio: Journal of Community Service and Empowerment. 3(1): 29–43.

Sadevi EA, Hamidah S, Permai NMSY. 2020. Analisis ketahanan pangan rumah tangga di Desa Kalirejo Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo. J Dinamika Sosial Ekonomi. 21 (2): 205–218. doi: 10.31315/jdse.v21i2.3956

Setiawan E. 2022. Pengaruh kualitas sumber daya manusia dan pengalaman kerja terhadap kinerja pengrajin batu bata di Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah [skripsi]. Lampung: Universitas Lampung.

Supyani S, Umam K. 2020. Penerapan anggaran berba-sis kinerja pada Dinas Kesehatan Kota Bandung. Ministrate: J Birokrasi dan Pemerintahan Daerah. 2 (3): 130–138. doi: 10.15575/jbpd.v2i2.9072

Wahyuni HC, Hanus NR, Okta D, Ubaidillah H, Halim M, Saraswati AP. 2024. Pendampingan audit eksternal halal oleh Lembaga Pemeriksan Halal dan Kajian Halalan Thayyiban (LPHKHT) Muhammadiyah di Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Today Bakery Sidoarjo, Jawa Timur. J Pengabdian Multidisiplin. 4 (1): 1–7. doi: 10.51214/00202404766000

Downloads

Published

2025-10-03

Issue

Section

Research Paper

How to Cite

Dewi, R. A. K. ., Tio, Y. T., Nuraida, L., & Rahayu, W. P. (2025). Implementasi Kebijakan SPP-IRT oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Mutu Pangan : Indonesian Journal of Food Quality, 12(2), 198-205. https://doi.org/10.29244/jmpi.2025.12.2.198