Pengantar Dewan Redaksi untuk Edisi Khusus Jurnal Sodality: “Tribute to Prof. Dr. Sediono M.P. Tjondronegoro”

  • Mohamad Shohibuddin
Keywords: Sediono M.P. Tjondronegoro, sodality, unit teritori, unit agroekosistem, kontekstualisasi pemikiran

Abstract

Pada 3 Juni 2020 salah satu ilmuwan sosial Indonesia yang terkemuka, Prof. Dr. Sediono Mommy Poerwodo Tjondronegoro, wafat dalam usia 92 tahun. Kepergian beliau menimbulkan rasa kehilangan yang sangat mendalam pada banyak pihak, khususnya kalangan ilmuwan sosial, dan lebih khusus lagi mereka yang menekuni isu-isu pedesaan, agraria dan ekologi manusia. Beliau dikenal luas berkat konsep “sodality” yang beliau konstruksikan ulang berdasarkan realitas sosial di pedesaan Indonesia untuk merujuk basis otonomi, kerja sama dan partisipasi komunitas pedesaan yang genuine dari bawah. Berdasarkan temuan studi beliau di dua desa di Jawa, perwujudan sodality dalam pengertian demikian ternyata ditemukan pada tingkat dukuh, yakni unit teritori yang berada di bawah desa di mana hubungan informal dan ikatan solidaritas masih berlangsung dengan cukup kuat di antara sesama warga. Selain itu, Prof. Tjondronegoro juga dikenal sebagai sosok intelektual yang memiliki kepedulian besar pada bidang agraria dan ekologi manusia. Oleh karena itu, konsep sodality dalam pengertian seperti beliau maksudkan sebenarnya juga dapat dimaknai secara lebih luas dan tidak terbatas pada unit teritori semata. Misalnya saja, dengan mengidentifikasi perwujudan sodality pada berbagai basis ikatan solidaritas sosial yang ditentukan bukan terutama oleh ikatan ketetanggaan dan teritori seperti di Jawa, melainkan oleh unit ekologis tertentu beserta sistem produksi yang dikembangkan di atasnya. Dalam edisi khusus Jurnal Sodality ini, yang diterbitkan dalam rangka mengenang dan mengapresiasi warisan pemikiran dan jasa almarhum, terdapat enam artikel yang dengan penekanan berbeda-beda berusaha menelaah dan mengontekstualisasikan pemikiran Prof. Tjondronegoro pada realitas sosial di Indonesia dewasa ini.

References

Cochet, H. (2012). The Systeme Agraire Concept in Francophone Peasant Studies. Geoforum, 43(1), 128–136. https://doi.org/10.1016/j.geoforum.2011.04.002.

Cochet, H. (2015). Comparative Agriculture. Springer. https://doi.org/10.1007/978-94-017-9828-0.

Shohibuddin, M. (2021). Ekologi Budaya Madura dan Tantangan Transformasinya: Dari Koadaptasi hingga Kontestasi. Dalam B. J. Sujibto (Ed.), Rebutan Lahan di Pesisir Pantai Sumenep (hlm. 7–27). Cantrik Pustaka. Tulisan ini dapat diakses melalui http://ipb.link/ekologi-budaya-madura.

Published
2021-10-13
How to Cite
ShohibuddinM. (2021). Pengantar Dewan Redaksi untuk Edisi Khusus Jurnal Sodality: “Tribute to Prof. Dr. Sediono M.P. Tjondronegoro”. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 9(1). https://doi.org/10.22500/9202137956