ANALISIS SUSTAINABLE LIVELIHOOD NELAYAN SUKU BAJO DI KAMPUNG WURING KECAMATAN ALOK BARAT KABUPATEN SIKKA

  • Sofian Ibrahim Program Studi Ekonomi Kelautan Tropika, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia
  • Kastana Sapanli Departemen Ekonomi Kelautan Tropika Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
  • Suhana Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta, Jakarta Indonesia

Abstract

Masyarakat nelayan suku Bajo Kampung Wuring merupakan salah satu bagian masyarakat pesisir yang bisa beradaptasi dan mampu memanfaatkan sumberdaya perikanannya. Namun mayoritas nelayan suku Bajo masih hidup serba keterbatasan terutama nelayan kecil dan buruh nelayan. Nelayan suku Bajo masih memiliki masalah dengan keberlanjutan hidupnya dari masalah sosial, ekonomi dan lingkungan serta dampak perubahan iklim. Perubahan iklim seperti permukaan air laut naik, gelombang tinggi, hujan deras dan badai sangat mempengaruhi keberlanjutan hidup nelayan suku Bajo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status aset sustainable livelihood suku Bajo di Kabupaten Sikka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2023 di Kampung Wuring Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Metode penelitian yang digunakan analisis sustainable livelihood adalah Multiaspect Sustainability Analysis (MSA) untuk menilai status keberlanjutan. Hasil penelitian dalam analisis status sustainable livelihood nelayan suku Bajo di Kampung Wuring dengan total nilai rata-rata sebesar 48,3. Sustainability nilai yang tertinggi adalah aspek human capital (73,4), social capital (73,4) dan economic and financial capital (53,4), sedangkan aspek yang terendah adalah physical capital (40) dan natural capital (26,6). Sehinga perlu perhatian khusus terhadap fakor natural capital kerena memiliki nilai status kurang berkelanjtan.

Kata kunci: capital, keberlanjutan, nelayan, suku Bajo

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-08-01
Section
Articles