PENGOPERASIAN PERANGKAP KRENDET BERTINGKAT TERHADAP HASIL TANGKAPAN KRUSTASEA DI TELUK PALABUHANRATU
Abstract
Umumnya perangkap krendet tradisional digunakan nelayan untuk menangkap krustasea dan dibuat dengan konstruksi sederhana tanpa dinding perangkap sehingga tidak ada fungsi melindungi hasil tangkapan dari predator. Solusi yang dapat dilakukan adalah merancang perangkap krendet dengan konstruksi bertingkat dengan dinding pelindung. Hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan perangkap krendet bertingkat akan meningkatkan hasil tangkapan krustasea. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancang bangun perangkap krendet bertingkat sebagai perlakuan, membandingkan komposisi hasil tangkapan krustasea, menentukan pengaruh penggunaan krendet bertingkat terhadap hasil tangkapan krustasea, dan menentukan produktivitas perangkap krendet bertingkat. Penelitian dilaksanakan di Teluk Palabuhanratu secara experimental fishing selama 18 trip dengan menggunakan perangkap krendet bertingkat dan tradisional masing-masing 5 unit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krendet bertingkat mendapatkan krustasea sebesar 14,70 kg, sedangkan krendet tradisional sebesar 10,98 kg. Konstruksi bagian atas krendet bertingkat memiliki pengaruh dalam meningkatkan hasil tangkapan sebesar 31,79%. Krendet bertingkat memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah ekor dan berat hasil tangkapan. Produktivitas krendet bertingkat lebih besar dibandingkan tradisional, yaitu masing-masing sebesar 0,82 kg/trip, 0,16 kg/unit dan 0,61 kg/trip, 0,12 kg/unit dengan kenaikan persentase rata-rata produksi krendet bertingkat sebesar 33,86%.
Kata kunci: krustasea, perangkap krendet bertingkat, produktivitas